Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Olahraga di Rumah yang Mudah Sekaligus Menambah Nasionalisme

30 Maret 2020   20:48 Diperbarui: 13 Maret 2021   15:58 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | unsplash.com

Selama #dirumahaja sudah berapa kali kamu olahraga?

Kondisi kasus korona di Indonesia yang mengkhawatirkan, membuat pemerintah memutuskan untuk memberikan imbauan #dirumahaja bagi pekerja (walau tidak semua bisa melakukannya, seperti pekerja informal) dan juga (maha)siswa. Hal ini dilakukan sebagai langkah intervensi dalam pemutusan rantai penularan yang berdampak pada pengurangan jumlah kasus penyebaran.

Imbauan belajar di rumah, bekerja di rumah dan beribadah di rumah. Begitulah sekiranya yang digaungkan pemerintah saat ini. Hanya saja, rasanya 'trio' tersebut akan sempurna jika di tambahkan pula bisa berolahraga di rumah. Ya, menjadi di rumah pasti tak ayal membuat kita ingin santai saja. Apalagi biasanya rumah memang selalu diidentikan dengan tempat melepas lelah. Jadi ingin rebahan melulu.

Eitss...

Dengan jangka waktu #dirumahaja yang tidak sehari dua hari, sungguh sia-sia sekali jika hari-hari hanya diisi dengan rebahan dan bangun hanya ketika mau mandi (yang hanya sekali?) dan makan yang berkali-kali. Jika terus saja mempertahankan kebiasaan ini, jangan pura-pura kaget jikalau badan rasanya berubah. Ukuran celana jadi sempit, baju yang biasa jadi tak muat lagi.

Perilaku yang hanya rebahan terus dan duduk berjam-jam --padahal hanya memikirkan kata-kata untuk status yang pada akhirnya tidak jadi diunggah --adalah contoh perliaku sedentari. Jangan kira tidak ada dampaknya bagi kesehatan. Perilaku yang minim membakar kalori tersebut akan menyumbangmu bisa menjadikanmu sebagai anggoya golongan obesitas. 

Kalau sudah obesitas, penyakit lainnya pun bisa bermunculan seperti diabetes melitus sampai jantung. Ya, gara-gara hal yang kelihatan sepele itu ternyata bisa menakutkan akhirnya, yakan?

Berolahraga dari rumah, memang bisa?

Jangan mengkambinghitamkan hanya di rumah untuk jadi alasan tidak berolahraga. Memangnya hari-hari sebelum ini kamu sering olahraga di luar?

Buat mudah saja. Tidak usah berpatok olahraga harus dengan bersepeda atau berenang, misalnya. Ada kok olahraga yang bisa kamu lakukan di rumah. Tidak perlu menutut dengan meniru gerakan workout yang ngoyo, apalagi kamu yang tidak biasa olahraga. Yang ada malah mematahkan motivasi olaharga karena melihat saja sudah merasa lelah.

SKJ: mudah dilakukan dan menambah rasa cinta negara

Olahraga yang menyenangkan dan mudah dilakukan di rumah adalah senam kesehatan jasmani atau SKJ. Ingat tidak?

Senam yang sering menjadi kegiatan sewaktu sekolah itu, yang pernah menjadi bagian penilaian ujian dan membuat bangga ketika sudah hafal di luar kepala.

Di saat kondisi seperti ini mengapa tidak mengulang memori yang lalu dengan mengulangi senam-senam masa sekolah yang pernah diajarkan? Lagipula senam tersebut sebenarnya tidak hanya ditujukan bagi anak-anak sekolah, pun dilakukan orang di segala usia.

Gerakan yang mudah dan diulang-ulang membuat siapa saja menjadi ciri khas senam ini. Di tambah lagi lagu-lagu yang digunakan merupakan lagu-lagu nasional atau daerah. Mulai dari manuk dadali, kampung nan jauh dimato, sampai tanah airku. Gerakan yang pakai tidak jarang juga merupakan bagian dari tarian daerah. Jadi selain bergerak bukankah ini juga bisa menambah rasa nasionalisme bersamaan? Rasa yang rasanya perlu dikobarkan di masa seperti sekarang. Kita yang harus bersatu melawan pandemi.

Durasinya pun tidak lama 20 menit juga selesai. Gerakan yang dilakukan dibagi menjadi tiga bagian yaitu pemanasan, gerakan inti dan pendinginan. Tahapan ini penting, agar memudahkan tubuh untuk menyesuaikan. Tidak kaget.

Ada dua senam semasa sekolah yang saya sukai sampai saat ini. Senam Ayo Bersatu dan Ayo Bangkit. Ketahuan banget kelahiran berapa, ya. HAHA.


Lalu, tunggu apa lagI?

Sekarang pakai alasan apa lagi untuk tidak berolahraga ketika di rumah saja? Alasan gak ada temen? Ada banyak kok, tuh nanti di tutorialnya kamu akan ditemani satu pasukan. Mau nunggu sampai sadar kalau pura-pura tidak sadar ya sampai kapan yakan?

Rebahan bukan cara menghadiahi tubuh, tetapi berolahragalah demi kesehatannya. Biar peredaran darah lebih lancar, daya ingatmu (karena harus meniru gerakan senam) bisa terasah, penguasan irama musik jadi terlatih dan mengurangi stress. Yuk mulai senam yuk. Jadikan di rumah aja sesuatu yang berfaedah.

Salam,

Listhia H. Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun