Ya, walau tidak seperti pembelajaran di sekolah, ada kewajiban siswa untuk tetap belajar kan? Beda dengan libur, yang mana membuat siswa melupakan buku-bukunya.
Di tengah pandemi virus korona, penutupan sekolah tidak hanya dilakukan di sekolah Mama atau lebih luas di Indonesia, tetapi lebih luas lagi jangkauannya. Beberapa negara juga melakukannya seperti Jepang dan Italia.
Penutupan sekolah ini dilakukan karena pada sejumlah penelitian yang pernah dilakukan dapat berdampak pada situasi pandemi yaitu menunda waktu puncak endemi (di wilayah tersebut) sekitar dua minggu.
Penutupan sekolah sebelum kasus terjadi bahkan diketahui menjadi sebuah intervensi efektif non-farmasi yang cukup kuat diterapkan.
Hal ini karena ketika sekolah ditutup akan mengurangi interaksi (pencampuran) anak-anak dengan orang dewasa lainnya (orangtua yang mengantar dan guru yang hadir).
Pembatasan interaksi sosial ini tidak hanya menyelamatkan anak-anak, pun lebih luas lagi pada level komunitas masyarakat.
Untuk itu memang penting ditekankan pada orangtua dan juga pengertian pada anak-anak bahwa belajar di rumah bukan berarti liburan tambahan, melainkan sebuah upaya untuk menekan terjadinya kasus pandemi korona yang terjadi.
Memberi nafas pada layanan kesehatan untuk menangani kasus yang ada secara maksimal dengan tidak menambahkan kasus baru terus menerus.
Selamat mengajar dari rumah Mama, selamat mengerjakan anak-anak dan semua yang hari ini tidak perlu keluar rumah. Di rumah aja, ya. Ini bukan untuk kepentingan satu orang, tetapi menyelamatkan diri sendiri dan orang lain.
Selamat bekerja para pahlawan kami, petugas Medis!
Salam hormat,
Listhia H. Rahman