Kenapa tidak berpuisi hari ini? Tidak ada pujangga yang tidak menghasilkan puisi. Apalagi membuat puisi ketika sudah jadi pujangga. Ya tidak mungkin. HAHA.
Tidak. Saya tidak pandai juga berpuisi. Makanya saya sendiri masih belajar menuliskan puisi.
Kenapa puisi jadi penting untuk dipelajari? Karena setidaknya dengab mencurhakan perasaan melalui kata-kata, cerita patah hati jadi terasa indah dirasa, misal. Itulah hebatnya puisi, mendaur ulang cerita-cerita ambyar menjadi makin ambyar. Eh maksudnya lebih enak untuk dinikmati.
Salah satu bahan bakar terbaik untuk berpuisi adalah patah hati. Namun, tidak perlu juga untuk mengorbankan patah berkali-kali. Yuk, lestarikan puisi. Puisi yang fiksi untuk seseorang yang nonfiksi, ada. Siapa nih yang suka begini
Selamat Hari Puisi
--selama kamu sudah tinggal disana, kamu abadi.
Salam,
Listhia H. Rahman
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI