Kamu punya visi apa sih?
Tidak heran kenapa whatsapp menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan. Karena selain dapat memudahkan kita berbagi pesan, melakukan panggilan dengan cepat dan mumpung (masih) gratis ternyata ada fasilitas lain yang sangat membantu kita terutama dalam bidang per-kode-kodean si doi. Apalagi kalau bukan pengaturan tentang siapa yang dapat melihat pembaruan status?
Sebagai sesama pengguna pasti kamu juga paham dong kalau ada tiga pilihan yang ditawarkan whatsapp dalam pengaturan ini yaitu kontak saya (yang artinya semua kontak yang kamu simpan, bisa melihat statusmu tanpa pengecualian); kontak saya, kecuali...( ada beberapa kontak yang bisa kamu jadikan pengecualian) dan hanya bagikan dengan... (kontak-kontak yang terpilih saja yang bisa melihat statusmu).
Nah, di antara ketiga pilihan tersebut, yang ketiga adalah pengaturan yang akan dibahas kali ini. Karena ya seperti yang sudah dikatakan di judul, ternyata ada visi rahasia dengan misi tertentu yang bisa kita lakukan lewat bantuannya Hiyaaa~
Untuk Urusan Ini, Kamu Tidak Jom(b)lo
Pernah ngerasa kamu satu-satunya yang begini? Enyahkanlah pikiran tersebut. Sebab, kamu nggak jomlo untuk urusan pengaturan status ini.
Ada banyak di luaran sana yang sama lakukannya denganmu. Kamu hanya tidak tahu saja atau belum tahu. Ya, kalau ingin tahu buktinya, saya punya lho. Sini-sini saya beri tahu.
Jadi beberapa waktu yang lalu, saya sempat iseng bertanya soal pengaturan status ini kepada teman-teman saya di Instagram. Lumayan ramai, terakhir di tutup ada 70 akun ikutserta dalam survei yang nampaknya cuma iseng belaka, tapi bisa jadi bahan cerita saya. HAHA.
Hipotesis saya waktu itu adalah ada banyak yang pernah melakukannya. Dan, sungguh sesuai ekspektasi. Hipotesis diterima, dimana diakhir terkumpul 73 persen mengatakan "pernah" dan sisanya saja yang "tidak pernah". Ah, tidak mau mengaku kali ya yang tidak pernah. Bercanda sayang~
Menariknya lagi ada beberapa teman yang memilih melanjutkan survei dengan berkirim pesan. Seperti ingin menegaskan sesuatu. Bukan hanya pernah, melainkan "SERING!", katanya.
Wow, saya padahal hanya membaca, tetapi aura-aura keseriusan terpancar sekali dari kata-kata itu. Wow, terkejut? Ya ndak juga sih. Saya juga satu tim dengan mereka, kok. Haha.
Menelaah Alasan dan Faedah-faedah Status yang "Hanya dibagikan dengan..."
Walau saya tidak bertanya lebih lanjut soal alasan mereka melakukan pengaturan tersebut, saya rasa inilah alasan-alasan mengapa "hanya dibagikan dengan..." adalah sebuah solusi jitu bagi beberapa kasus kode-kode.
Alasan pertama: spesifik. Hal paling utama kenapa orang-orang (seperti saya) memanfaatkan pengaturan ini adalah karena alasan kekhususannya.
Ya, dengan mengatur siapa saja yang bisa melihat status, harapannya pasti ingin dilihat si dia saja. Jadi tepat sasaran.
Walaupun si dia tidak mengetahui bahwa dia yang jadi satu-satunya yang melihat, tapi bagi pembuat status cukuplah bukti kamu sudah melihat sudah menyenangkan, kok. Iya apa iya?
Kedua, menghindari kesalahpahaman. Maksudnya seperti padahal untuk si dia, tapi kok yang ngerasa malah yang lain?
Sering banget gak sih, status jadi banyak yang ngerasani atau merasa yakan? Nah, agar tidak melebar kemana-mana. Pengaturan "hanya dibagikan dengan..."memang jadi jalan keluar. Masih nyambung dengan alasan pertama juga sih, jadi ya biar status itu benar-benar sampai pada tujuan yang kita inginkan.
Selain itu, pengaturan ini juga membantu kamu sih buat terhindar dari kesalahpahaman orang memandangmu lewat status.
Seperti "yaampun, galau terus ya nih orang!" atau "ckck kangen terossss perasaan". Nah, untuk menjaga pencitraan, pengaturan status ini bisa digunakan karena kamu hanya terlihat 'galau' bagi si dia yang memang ingin kamu kode bahwa kamu emang lagi galau, yang ingin kamu tahu kalau kamu tuh emang 'kangen'nya sama dia. Ehem, mudah-mudahan sih dilihat ya.
Itu saja kalau dari saya, ada lagi? Boleh ditambahkan.
Jadi pesannya sih, jangan kira seseorang itu nggak pernah pasang status. Karena kemungkinan besar, dia emang sengaja mengatur untuk dilihat orang-orang tertentu saja.
Atau di kasus yang lain, saking sering kasih kode untuk si doi sampai seseorang itu lupa untuk mengatur pengaturannya, yang hasilnya ya tidak akan pernah mendapat respon dari teman yang lainnya. Lhaaa, pengaturannya saja masih hanya bagikan dengan si itu aja kok. Pernah begini? Saya pernahhhhh!
Ah, iya. Ini juga jadi pengingat juga. Kalau si doi tiba-tiba mau pasang foto kamu, padahal biasanya jarang. Jangan seneng dulu, bisa jadi dia cuma mengatur untuk dilihat kamu aja demi menjaga hati yang lain? Duh,duh maaf keceplosankan jadinya.
Tulisan ini hanya dibagikan untukmu yang butuh cara jitu kode-kode. bhaayyy.
Salam,
Listhia H. Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H