Mari saya ajak kalian merekam ulang kembali perjalanan itu melalui bantuan ingatan...
1/ Museum Mini Sisa Hartaku
Di sini kalian akan menemukan dokumentasi baik melalui media gambar seperti foto-foto yang sengaja diatur di sisi temboknya juga benda-benda yang disisakan Merapi untuk dikenang.
Dari banyaknya benda yang menjadi saksi bisu, di museum ini kalian bisa melihat sebuah jam dinding yang tepat berhenti disaat erupsi itu terjadi. Jam dinding yang berhenti di pukul 12.04 WIB.
Ohya, ada sebuah fakta juga yang saya dengar dari supir jeep kami, dimana sebelum terjadinya erupsi di tahun 2010, tempat ini (desa) sudah berencana untuk menjadi desa wisata. Benar saja, rencana itu ternyata benar-benar terjadi karena adanya erupsi.
Setidaknya ada tiga jawaban yang menjadi alasan almarhum kala itu. Pertama "saya tetap bertahan di rumah saja.", Kedua "Saya akan berdoa untuk keselamatan kalian semua ", Ketiga "kalau saya nanti turun, merasa nanti saya akan ditertawakan ayam."
Sebuah pembuktian bahwa Mbah Maridjan benar-benar juru kunci Merapi yang paling setia.