Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ramai-ramai Bikin Konten Ngerjain Ojek Online...

19 November 2019   15:41 Diperbarui: 19 November 2019   15:46 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kok kesannya konten-konten tersebut segaja memanfaatkan masalah yang sering dialami para ojol, ya? Ya, boleh jadi kamu (yang membuatnya) memberikan alasan. Buat pelajaran bagi orang-orang agar tidak seenaknya membatalkan pesanan, misalnya. 

Ya niatnya baik disini, tapi harus dengan dibuat nangis dulu, gitu? Padahal di sisi lain, kamu juga mendapat imbalan (yang mungkin lebih dari yang kamu berikan) dengan menjual kesedihannya bukan? Hmmm.

Padahal ada acara lain yang bisa dilakukan daripada membuatnya menangis dahulu. Seperti daripada dengan skenario pemasanan dibatalkan kenapa tidak langsung  dengan membayar uang lebih, tidak harus ratusan ribu, anggaplah sebagai pengganti uang parkir? Tapi emang gak banyak dramanya sih jadinya. Haha.

Bisa juga dengan memberinya kejutan. Caranya coba kamu pesan makanan lebih dari yang kamu pesankan. Pesankan untuk ojolmu juga. Belum tentu mereka pernah merasakan makanan yang beli lho? Tidak bermaksud ria. Pernah suatu hari saya mempraktikan yang ini. Sengaja saya membeli minuman thai tea dua buah. Saya suruh pisahkan. Sampai ditempat saya, saya beri saja satunya untuk driver. Gitu aja mereka sudah makasih banget.

...dan memang Tuhan seperti membaca niat baik. Saat memesan, saya memang memberi pesan khusus untuk memberikan es batu lebih. Ketika sampai di tangan saya ternyata saya diberi satu bungkus es batu benar-benar lebih. Satu plastik! Itu benar-benar di luar ekspektasi saya sih, yang saya kira hanya akan mendapat es lebih dalam satu tempat itu saja. 

img-20191119-152831-981-5dd3a897d541df0f0960c493.jpg
img-20191119-152831-981-5dd3a897d541df0f0960c493.jpg
Jadi memang tidak harus ada yang menangis dulu baru dibahagiakan,kan? ...atau warga +62 memang suka yang ada dramanya? Yhaaaaaa silakan berada di jalurnya masing-masing deh. Masih meminjam caption Boy Candra diunggahannya tersebut, gini.

"Anda bebas mau bikin konten apa pun. Tapi jangan lupa, para penonton juga bebas beropini atas konten Anda. Saya paham, seperti saya menulis buku, pembaca saya bebas beropini tentang buku itu. Karena bisa jadi pembaca saya jauh lebih pintar dari saya."

Kalau kamu tim mana, setuju atau tidak nih dengan tontonan macam begini?

Salam,

Listhia H. Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun