Apa harus begitu banget ya?
Video prank atau jika dibahasa-Indonesiakan berarti video yang berisi gurauan menjadi salah satu jenis konten yang menjadi favorit para pembuat konten (content creator) saat ini. Favorit karena dalam proses pembuatannya pun tidak sesulit jika membuat cerita pendek (yang perlu ide cerita, cari tokoh sampai nanti dalam proses editnya), udah gitu bonusnya konten prank ini juga laku penonton. Tak jarang menembus jutaan.
Bagi saya pribadi, saya tidak terlalu suka dengan konten prank-prank-an. Bukan tanpa sebab, hanya saja entah mengapa saya merasa makin ke sini tidak jauh dari sinetron alias seperti sudah setting-an. Jadi terlalu gimana gitu. Belum lagi judul-judul clickbait dan thumbnail yang uwow, yang memang seperti sengaja hanya untuk mengejar penonton saja.
Nah, setelah sekian lama puasa dengan konten tersebut, sore kemarin akhirnya saya kembali mencoba menikmati konten video prank. Video yang kali ini temanya ngerjain ojek online. Ya, jadi penasaran karena masuk jajaran trending sih. Saya tidak akan memberikan tautannya di sini,ya. Sebab saya memang tidak ingin membahas video tersebut saja. Maunya lebih luas lagi. HAHA.
Setelah memantau video tersebut, tidak lupa saya membaca komentar yang ada di bawahnya. Melihat-lihat respon penontonnya yang kebanyakan menjadi kasihan dan memuji bapak ojol tersebut. Dilihat dari tombol sukanya pun lebih banyak daripada yang tidak. Ya, siapa sih yang tidak suka dengan video yang menceritakan sebuah kebaikan.
Namun...
Kok pikiran saya malah yang tidak nyaman jadinya. Saya malah menjadi beneran kasihan ojolnya dikerjain kayak gitu.
"Kan juga diakhir diganti dengan uang yang berkali-kali lipat,Mbak?"
"Iya, tapi apa harus ya dikerjain dulu, gitu lho."
Saya memilih menyimpan saja dalam hati. Takut dihujat.
Unggahan Boy Candra adalah Perasaan Saya