Satu menit untuk menceritakan sebuah kota ternyata jadi tantangan bagi saya. Namun, daripada memikirkan waktu yang terbatas tersebut, saat menuliskan skrip, ya menulis saja. Jangan kebanyakan mikirnya. Biar nanti urusan belakangan ketika tulisan itu sudah dirasa cukup mewakili. Nah, baru deh kalau sudah dirasa cukup itu lanjut pada bagian yang menyulitkan yaitu memilih-milih bagian-bagian pentingnya saja. HAHA.
...dan beginilah hasil skrip yang saya buat setelah dilakukan penghapusan bagian-bagian yang tidak perlu:
Kalau ada pertanyaan: kota-kota apa yang tidak pernah galau? Jawabannya ya kamu, karena kamu yang selalu bersenyum.
Sebuah kota yang mungkin pernah menjadi gambar favorit masa kecil kita semua. Dengan pemandangan dua gunung yang berdampingan, yang ternyata bernama Sumbing sindoro.
Hari ini, 10 November, kamu resmi terlahir. Jika dibandingkan tetanggamu, usiamu masih sangat belia.
Selamat ulang tahun Negeri Menoreh! tempat cinta tumbuh sebaik kualitas Tembakau Srintil. Tempat membuat kenangan yang tiada habis diceritakan dengan secangkir kopi robusta atau arabika.
Kenalkan, Temanggung, bukan teman tapi nanggung.
Setelah dirasa pas. Saya mulai untuk merekam audionya lewat telepon genggam (tanpa mic eksternal). Lalu lanjut dengan langkah meng-edit yang saya percayakan dengan aplikasi filmora. Dimana disana saya menggabungkan antara suara dan video agar lebih menarik lagi.
Berhubung saya belum jago membuat video, saya memilih salah satu acara televisi yang kebetulan memang mengangkat pesona Temanggung. Acara Indonesiabagus milik NetTV.
Karena durasinya yang cuma semenit, tugas saya yang tak kalah seru adalah memilih bagian-bagian video yang mewakili kata-kata yang saya buat.
Mengatur mana yang harus dipotong, diperlambat atau dipercepat. Jangan kira dalam durasi 60 detik itu sudah begitu asalnya,ya. Tidak. Itu sudah melalui proses editing lagi sobat.