Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kalau Nulis Galau, Apa Artinya Penulisnya Juga?

13 September 2019   22:58 Diperbarui: 13 September 2019   23:03 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | unsplash.com

Tetapi Tidak Semua adalah Kenyataan

Bapak pernah bilang begini, "Bapak kalau bikin fiksi nggak bisa kayak kamu, khayalan!"

Bapak benar. 

Jawabannya kalau begini jadi ya tidak. Tidak semua yang saya tulis terutama fiksi itu adalah berdasakan kenyataan, pengalaman. Walau bisa jadi hampir 90.000000009 persen datang dari yang saya rasakan sendiri. Sisanya? Saya dapat dari faktor luar,entah dalam bentuk curhatan seseorang atau bahkan dari kutipan-kutipan yang saya temukan ketika berselancar di dunia maya.

Ya. Tidak jarang, pikiran saya untuk membuat -yang saya bilang- fiksi itu datang dari membaca kutipan yang dikembangkan saja, kok. Mengenai cara mengembangkannya, saya punya jurus yang lumayan ampuh yaitu dengan memilih diksi dari KBBI.

Dengan bantuan dari KBBI yang saya sengaja pasang di perangkat android atau dari versi web-lah, saya banyak terbantu dalam meramu. Membuat saya juga makin banyak tahu, ternyata kata-kata dalam bahasa Indonesia masih banyak yang belum saya dengar, masih baru dan kokya luchuuu. Cara ini barangkali bisa juga kamu tiru. Anggap saja ini tips dari penulis fiksi yang banyak curhatnya.

Patah Hati yang Selalu Laku

Seperti lagu-lagu Didi Kempot yang banyak bercerita tentang patah hati, saya jadi ingin benar-benar mengikuti jejaknya. Bukan karena minta terus 'disakiti', namun patah hati memang tidak ada matinya

...dan laku.

Toh untuk mengalami patah hati kita tidak harus dengan didahului jatuh cinta. Terkadang tanpa perlu merasakan jatuh cinta, seperti mendengarkan lagu-lagu sedih juga bisa munculkan rasanya. Setidaknya itulah perlunya keterampilan pintar mengkhayal.

Jadi, sudah tahu sekarang jawaban: apakah menulis galau juga berarti penulisnya juga?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun