Semua orang punya masa lalu, tetapi tidak semua ingin mengetahui apa yang sudah kamu jalani itu. Jadi, mbok ya sudah kalau sudah lewat tidak usah seperti disengajakan untuk dibahas lagi.
Membawa mantan dalam pembahasan diantara kamu dan dia hanya membuat kamu terlihat belum bisa meninggalkan kisah yang lalu di matanya.
Membangun penilaian lain, ternyata sudah bersama si dia masih belum cukup untuk mengobati luka lamamu. Walau bisa saja kamu membicarakannya kembali karena si mantan sudah berada jauh, tidak lagi terjangkau.
...tetapi begitulah, meski membawa-bawa kisah bersama si mantan tanpa perasaan lagi, ada baiknya memang tidak usah dibawa-bawa lagi, sih. Tinggalkan saja, udah.
Membawa-bawa Mantan Itu Tidak (akan pernah) Asyik
Apalagi Disebut Namanya, Malihhhhhh!1!11!!!
Membawa-bawa mantan hanya karena ingin terlihat keren? Menyebutnya satu-satu agar si dia tahu sudah berapa daftar hati yang kamu taklukan selama ini?
Jangan kira pembahasan soal mantan seperti yang kamu pikirkan. Di matanya, yang sekarang bersamamu, bicara soal mantan akan selalu tidak asik, membosankan, dan hal-hal yang mem-bete-kan lainnya.
Apalagi jika kamu membicarakan kelebihan yang tidak dimiliki oleh pasanganmu hari ini, akan terkesan membandingkan dan menjatuhkan saja.
Lalu apa membicarakan keburukan atau kekurangan si mantan akan menjadi pembicaraan yang asyik? Tydaaaq. Jangan kira membahas sebaliknya akan membuat hasil yang sebaliknya pula, sebab membicarakan 'kejelekan' si mantan justru menimbulkan prasangka lebih buruk lagi kepadamu.
"Bahaya, jangan-jangan kalau sudah putus, giliran aku yang dijelek-jelekkan?", batin si doi sesaat setelah mendengar curhatanmu soal si mantan, lalu beberapa detik kemudian kalianpun putus.