Namun, itu dulu. Seiring berjalannya waktu, sepertinya saya mulai terbiasa dan makin selaw saja, mencoba menjadi golongan #antiribet. Toh, pertanyaan itu memang jadi pertanyaan yang baik untuk saya. Menjadi pengingat bahwa saya harus mencari sebuah jawabannya dengan tepat syukur-syukur juga cepat. Anggap saja begitu.
Entah mengapa pandangan menikah hari ini memang sudah berbeda saja rasanya. Waktu memang penting, tetapi dengan siapa kita akan menjalaninya juga tidak kalah penting. Ada ketakutan yang muncul ketika menikah dengan orang salah. Itu saja. Jadi, bukan sekadar mengharap si dia segera melamar lalu dengan itu kami bisa duduk dipelaminan, selesai. Lebih dari itu. Yang memang perlu dipikirkan matang-matang karena ini soal perjalanan seumur hidup.
Jadi saran saya, sabarlah menunggu wujud jawaban itu. Sama-sama. HAHA.
Jawaban Terbaik untuk Lebaran Tahun Ini
Masih sama. Senyumin aja. Kalau butuh jawaban dengan kata-kata "doakan saja" atau "tunggu undangannya"
Bukan tidak berusaha mencari, apalagi tidak ada rencana menikah. Namun, siapa yang tahu soal jodoh. Rahasia-Nya. Bukan juga menjual mahal. Hanya takut saja kalau ditanggapi jadi sangkanya berlebihan, lalu terlanjur sayang dan berujung seolah saya jadi orang paling jahat karena sudah memberi banyak pengharapan tapi ternyata tidak ada.
Bukan juga tidak memilih salah satunya. Sudah sempat yakin dengan si dia, tetapi di tengah jalan ternyata masih tidak bisa sama-sama. Untung belum dipamerin ke orang tua apalagi saudara, kalau tidak bisa jadi bahan cerita selanjutnya. Memang kalau belum sah rasanya pamali,ya. Yagitu. Ceritanya mungkin harus penuh lika-liku. Katanya kalau jodoh akan dimudahkan, jadi #dibikinsimpel saja sekarang.
Mungkin itu juga yang membuat hari ini soal siapa yang akan saya ajak hidup sama-sama memang bukan pertanyaan main-main. Ya, beginilah hidup di negeri +62 yang masyarakatnya punya tingkat kepo yang luar biasa tinggi terlebih ketika kumpul keluarga seperti lebaran. Jadi maklumi saja, sambil tetap dipikir tetapi kalau perlu dijawab #dibikinsimpel saja.
Toh, yang menjalani juga kita nantinya,kan? Ya, mudah-mudahan tahun depan pertanyaan itu sudah tidak lagi mampir. Siapa tahu. Tolong di amin-kan. Ehe.
Salam,
Listhia H. Rahman