Karena Matematika-Nya, tidak ada yang tidak mungkin.
Beberapa waktu lalu saat mengetahui terdapat tema mengenai 'ulasan tokoh Islam favorit', saya langsung berbicara dengan bapak. Sebab memang ada banyak sekali tokoh Islam yang pantas difavoritkan. Hingga kemudian dari pembicaraan kami, hari ini saya memutuskan untuk mengambil satu nama yang akan menjadi bahan tulisan, salah seorang sahabat Nabi yang cukup banyak dikenal kisahnya. Beliau yang bernama Abdurahman bin Auf.
Selain dari cerita Bapak mengenai sosoknya, beberapa hari ini saya mulai mencari tahu mengenai Abdurrahman bin Auf di internet terutama lewat youtube. Maklum, bagi saya sendiri beliau masih terdengar asing. Namun kata Bapak, sosok beliau sudah lama dikenal terutama bagi mereka yang berbisnis.
Ya, ternyata memang ada banyak sekali kisah-kisah Abdurrahman bin Auf yang bisa saya temukan disana. Mulai dari versi film atau dakwah dari para ustaz tersohor. Dari banyak cerita yang saya dengar, saya jadi paham mengapa beliau jadi sering dihubungan dengan dunia dagang atau dunia bisnis. Pantesan.
Mengenal Abdurrahman bin Auf
Singkat cerita, Abdurrahman bin Auf adalah salah satu orang yang hijrah ke Madinah. Sebagai seorang miliader di Mekah kala itu, ia tidak lalu membawa semua harta bendanya. Semua kekayaannya beliau tinggalkan. Yang beliau bawa hanyalah baju yang beliau kenakan waktu itu. Sudah. Masya Allah.
Sesampainya di Mekah, Nabi Muhammad saw. lalu mempersaudarakan kaum muhajirin (mereka yang berhijrah) dengan kaum Anshar (kaum yang menerima hijrah Nabi dari Mekah ke Madinah). Abdurrahman yang kala itu sudah tidak memiliki apa-apa dipersaudarakan dengan seorang yang kaya raya, pemilik hampir setengah perkebunan kurma di Madinah, Sa'ad bin Rabi namanya.
Mendengar dipersaudarakan dengan Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Rabi dengan senang hati memberikan setengah dari apa yang sudah dimilikinya seperti kebun kurma yang boleh dimiliki oleh Abdurrahman bin Auf juga. Hingga dapat dikatakan bahwa persaudaraan keduanya menjadi salah satu contoh sebuah persaudaraan karena Allah, menjadi salah satu wujud sahabat sampai akhirat.
Ketika Beliau Memulainya dari Nol Kembali
Mendapat tawaran yang bisa menjadikannya kembali autokaya dari Sa'ad bin Rabi ternyata tak lantas langsung beliau iyakan. Yang terjadi beliau justru menolak dengan lembut dan memilih bertanya dimana letak pasar.