Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

4 Langkah Sukses Menjaga Stamina Puasa, Diawali Niat Lalu...

7 Mei 2019   21:37 Diperbarui: 7 Mei 2019   22:13 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gimana kabar puasanya, Kak?

Baru dua hari puasa, dua kali buka, dua kali santap sahur kita lewati bersama. Masa-masa masih di awal, di mana semangat puasa rasanya masih sangat menyala dan terasa. Apalagi sambil membayangkan daftar makanan pembuka yang mengantre, masih ada banyak makanan peneman selama Ramadan yang rasanya belum dicicipi. Si dia pun masih setia menelpon untuk membangunkan sahur. Dia yang kamu buat seolah hanya satu-satunya yang mampu menjadi alarmmu. Halah.

Ah, tapi coba saja lihat nanti hari ke-13, ke-15, ke-19, atau ke-23. Hari-hari di mana biasanya inspirasi memasak kala sahur hanya cukup mie goreng ditambah telur mata sapi atau cukup dengan hanya minum air putih atau malahan terbangun ketika matahari sudah terlanjur tinggi karena si dia yang awalnya rajin membuat panggilan berkali-kali kini juga ikut mulai bosan karena kamu yang tak juga memberi kepastian.

Soal buka puasa? Jangan ditanya karena urusan ini semangatnya tak mudah padam, maklum sedang ramai undangan bukber. Kali aja jumpa mantan zaman sekolahan. #eh

Jangan begitu, ya sobat! Puasa yang datangnya hanya satu bulan dalam setahun, jangan dibiarkan begitu saja terlewat. Ini bukan cerita pendekatanmu dengan si dia, yang awalnya saja katanya semangat lalu lama-lama berjalan hilang rasanya. Lhah! Ramadan sebagai bulan mulia, pun harus kita perlakukan dengan sebaik-baiknya. Dimaksimalkan sampai akhir, dijaga stamina dan semangat berpuasa sampai gema takbir.

Kekuatan Utama Puasa adalah Nawaitu
Hal utama untuk menjaga puasa kita adalah dengan berniat.

Nawaitu atau berniat adalah salah satu hal yang tidak boleh terlupakan selama menjalankan puasa. Niat yang selayaknya sebuah pernyataan bahwa puasa yang kita lakukan adalah sebagai  ibadah hanya kepada-Nya.

Dengan berniat ibadah, puasa yang kita lakukan pun akan terasa lebih mudah sebab kita menjalaninya dengan tulus ikhlas. Niat jugalah yang menjadi sumber kekuatan kita tetap menjaga puasa bahkan ketika kita terlupa untuk bangun/tidak sempat santap sahur, niat banyak membantu untuk tetap membuat kita bertahan, bukan?  

Maksimalkan lagi dengan ini!
Sudah berniat memang baik. Namun, untuk memaksimalkan puasamu berikut adalah strategi sukses jaga stamina selama puasa yang bisa kamu perhatikan lalu diterapkan.

1. Makan tepat, bukan makan cepat. Makan sedikit-sedikit bukan sedikit-sedikit makan. 

Selain ibadah, momen puasa juga bisa membawamu untuk membiasakan makan yang tepat,lho. Maksudnya, memilih makanan yang benar-benar dibutuhkan. Apalagi waktu yang diperbolehkan makan yang jadi terbatas. Dengan memilih makanan yang tepat, tubuh pasti akan berterima kasih padamu dengan memberikan kesehatan. Ya, puasa tidak membuatmu sakit, yang membuatnya jadi sakit adalah ulahmu sendiri seperti halnya soal pemilihan makanan yang kurang tepat.

Makanan tepat adalah makanan yang seimbang yaitu makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin dan mineral. Sering orang menyalahkan karbohidrat dan lemak lalu meniadakannya, padahal yang salah adalah pemilihan kita saja yang masih asal-asalan, asal enak langsung jadi kalap.

Di bulan puasa ini juga dapat menjadi momenmu untuk lebih memperhatikan porsi. Menjadi praktikum dalam mengontrol asupan. Kebutuhan energimu tidak berubah selama puasa,lho. Makanlah tanpa berlebihan dan syukuri tiap nikmat makan yang diberikan.

2.Jangan Sia-siakan Sahur dan Balas Dendam Kala Buka

Di waktu yang diperbolehkan untuk makan, optimalkan. Jangan melewatkan sahur, karena waktu tersebut adalah waktu dimana tubuhmu diperbolehkan mengisi 'bahan bakar', menjadi persediaanmu selama seharian.

Makanan yang disarankan berupa karbohidrat (syukur-syukur kompleks karena membuat lama dicerna seperti beras merah), ada proteinnya, sedikit lemak dan tambahkan juga serat yang banyak terkandung dalam sayur dan buah. Jangan lupa minum, dehidrasi jadi hal yang tidak bisa dihindari selama puasa, lho.

Pun saat buka, durasi makan yang lebih panjang jangan menjadi alasan untuk makan suka-suka. Awali dengan yang ringan, seperti yang dicontohkan Nabi dengan segelas air dan kurma. Untuk makan berat, jangan lupa hadirkan kembali karbohidrat, protein, lemak dan seratnya. Lagi-lagi perhatikan juga porsinya, ya! Saat buka, kamu juga bisa memenuhi kebutuhan cairanmu. Jadi jangan malas ambil gelas lalu diisi air putihnya.

Baca Juga : Dari Sahur sampai Iftar, Aturan Ini Bisa Diikuti agar Puasamu Makin Lancar

3. Olahraga Tidak Libur
Banyak orang khawatir melakukan olahraga ketika puasa, sampai-sampai takut lalu meliburkan diri saja. Eits, jangan gitu. Bulan puasa kita masih mampu berolahraga, kok. Hanya saja memang perlu diperhatikan terutama soal kapan dan olahraga yang cocok denganmu.

Ya, soal ini kamulah yang mengerti dan bisa menilai kemampuan tubuhmu. Menjelang berbuka, mungkin cocok denganmu. Atau sehabis buka puasa? soal pilihan saja. Olahraga akan membantu melancarkan peredaran darahmu juga turut serta dalam menjaga stamina.

Baca Juga : Bulan Puasa Bukan Alasan untuk Libur Berolahraga Lho

4. Kamu Butuh Tidur
Seperti yang baru saja saya bahas semalam. Mengatur tidur selama Ramadan memang menjadi sebuah tantangan. Namun bukan berarti tidak ada acara untuk menghadapinya, sebab sebagai manusia kita juga butuh tidur termasuk ketika puasa.

Baca Juga : Mengatur Tidur, Sebuah Tantangan Selama Bulan Ramadan 

Mumpung puasa Ramadan masih panjang. Jangan sia-siakan kedatangannya, sebab tiada yang tahu tahun depan masihkah sudi ia (puasa) bertemu. Mari sama-sama menjaga puasa tetap maksimal sampai berjumpa lebaran nanti, dengan nawaitu dan hal lain yang sudah dijelaskan tadi.

Salam,
Listhia H. Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun