Sepertinya kita -para perempuan- harus mengakuinya, Sist..
Barangkali beberapa dari kita pernah menemui kenyataan ini. Kenyataan dimana kamu yang perempuan harus mengaku kalah melawan laki-laki dalam menurunkan berat badan. Ya, bukan berarti usaha perempuan itu sia-sia. Ada alasan ilmiah mengapa soal balapan nurunin berat badan sama cowok itu membuat kita jadi kalah-an.
Kok banyakan dia yang turun sih?
Studi menunjukkan...
Dalam studi yang dipublikasikan jurnal Diabetes, Obesity dan Metabolisme pada 7 Agustus 2018 adalah salah satu faktanya.
Studi ini melacak lebih dari 2.000 orang dewasa yang kelebihan berat badan (overweight) dengan pre-diabetes (seseorang yang memiliki kadar gula darah sedikit meningkat sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2) yang berasal dari Eropa, Australia dan Selandia Baru.
Penelitian yang dilakukan selama 8 minggu tersebut mengharuskan para sampel penelitian melakukan diet 800 kalori (dimana sebagian besar berupa makanan cair seperti sup, shakes, sereal ditambah dengan 1,5 cangkir (375 gram) sayuran rendah kalori seperti tomat, mentimun dan selada).
Di akhir penelitian, 35 persen pria dan wanita menunjukkan kadar gula darah normal (tidak lagi menjadi pre-diabetes) dan diketahui para laki-laki rata-rata kehilangan 11.8 kilogram berat badan sedangkan pada perempuan sekitar 10.2 kilogram.Beda 1,6 kilogram, cukup lumayan kan?
Tidak hanya berat badan, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa laki-laki mengalami penurunan risiko sindroma metabolik. Sedangkan sebaliknya, pada perempuan diketahui adanya penurunan HDL (kolesterol yang sering dijuluki kolesterol baik) dan adanya penurunan kepadatan tulang (bone mineral density)pun massa tubuh tanpa lemak (lean body mass) yang menurun. Meski begitu, perubahan pinggul diketahui lebih besar terjadi pada perempuan.
Soal HDL, HDL yang turun akan dibarengi LDL (koleterol yang dijuluki jahat) yang turun,kok. Jadi manfaatnya juga bisa dikatakan baik.