Rencana Tuhan akan pertemuan memang mengejutkan. Seperti sebuah "kado" yang disiapkanNya untukmu. Pertemuan bisa menjelma jadi apa saja.
Semarang, 15 Januari 2011
Cuaca hari ini seperti tahu perasaan hatinya, cerah tanpa awan. Matahari belum terlalu tinggi. Masih pagi. Gadis itu masih asyik mematut dirinya di depan cermin. Beberapa kali ia membelai rambutnya sendiri,memasangkan jepit pita merah muda di sebelah kanan yang selalu tak benar di matanya. Seolah masih belum puas, tak hentinya dia melihat wajahnya sendiri, sembari sesekali menebalkan bedak tabur di wajahnya yang rasanya percuma diberi bedak lagi. Wajah gadis itu bahkan mengalahkan sinar matahari. Dia sedang benar-benar bahagia.
Gadis pada usianya memang slalu ingin menarik, sedang proses pencarian jati diri. Masa-masa mudah tergoda. Termasuk hal-hal yang serba merah muda . Cinta.
Hingga tiba-tiba keasyikannya didepan cermin teralihkan oleh bunyi mirip saxophone.Seseorang berusaha membuka pintu kamarnya. Perempuan dewasa dengan daster bermotif perasaannya : berbunga-bunga.
"Kinanthi, Ayo cepat.. kasihan temanmu udah nunggu dari tadi.." suaranya menyadarkan gadis itu untuk melihat jam di dindingnya.
"Yah, Bunda kenapa engga bilang sih kalo udah jam segini. Kinan jadi telat.., "
Tangannya yang asyik membelai rambut berubah haluan menyambar tas gendong motif bunga-bunga, lagi.
***
"Eh, Josua.. udah lama yah, nunggu",tanpa komando gadis itu segera duduk di jok belakang sepeda motor.