Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Lemak Trans, Lemak yang Banyak Kita Temui dan Mengapa Perlu Diwaspadai

13 November 2018   22:32 Diperbarui: 12 April 2022   22:44 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi | thehealthsite.com

Hanya saja, hal ini mungkin akan menyulitkan, terlebih pada label informasi makanan keterangan lemak trans sering tidak dimunculkan. Pun jika dimunculkan, tidak menjamin apakah lemak trans yang tertulis adalah benar-benar kandungan yang sebenarnya.

Namun jangan khawatir, indikator yang bisa kita lakukan untuk mengecek ada tidaknya lemak trans bisa kita lihat dari komposisi makanan tersebut.

Jika dalam komposisi tertera minyak dihidrogenasi (hydrogenated oils), maka itu tanda makanan tersebut mengandung lemak trans, lho! Adapaun makanan yang mengandung lemak trans seperti produk makanan saji (kentang goreng, pizza), makanan kemasan (tortila) dan produk bakery (donat, cookies).

Intinya, sebisa mungkin kurangilah makanan yang melalui proses olahan seperti dan perbanyak makanan yang bisa langsung kita makan seperti yang tinggal makan tanpa perlu memasak, buah-buahan.

Bagi kamu pencinta makanan bermargarin, mengurangi makanan bermargarinmu juga akan membantu memelihara kesehatan tubuhmu.

Perhatikan pula makanan dari restoran favoritmu terutama yang digoreng, karena beberapa restoran menggunakan lemak trans untuk memasak produknya.

Salam,
Listhia H Rahman
Sumber bacaan: satu, dua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun