Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kenapa Baru Bikin Instagram?

30 Agustus 2018   22:26 Diperbarui: 31 Agustus 2018   09:24 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan seperti kasus yang sudah sering terjadi, saya harus mengaku bahwa tidak ada akun Instagram sedang yang bertanya rata-rata akan jadi tidak percaya. "Mosok Lis, ra nduwe?" (Masa Lis, gak punya?)

Tapi kali ini, saya menjawab iseng. 

"Nanti deh mbak, ku mau tirakatan dulu baru bikin Instagram!" 

Jawaban yang coba saya hubung-hubungkan dengan tanggal 16 Agustus, hari itu.

***

Singkat cerita, penampilan kami diatas panggung bisa dibilang sukses. Sebab, jarang-jarang saya mendapat tepuk tangan di tiga bagian sekaligus, diawal -pertengahan-akhir. Alhamdulilah, tidak ada acara lupa gerakan meski latihan yang kami lakukan tidak ada sebulan. Hanya insiden kecil yang sempat saya alami, kerincingan  di kaki yang sempat terlepas. Itu saja.

Oya, saat mengisi acara. Biasanya saya dan teman-teman tidak membawa banyak barang. Hanya satu tas jinjing saja cukup. Itupun hanya berisi bedak, blush on, lipstick, lem bulu mata, dan lulur. Persenjataan untuk touch up ditempat. Tentu, tak lupa dengan dompet dan smartphone kami masing-masing.

Selesai tampil, kami tidak langsung bergegas pulang. Kembali pada kegiatan sebelum berangkat, kami menyempatkan diri untuk berfoto-foto lagi. Terlebih, hari itu kami tampil di Gedung yang memiliki spot berfoto yang sayang kalau hanya dilewati.

Untuk mempermudah berfoto-foto, kami hanya menggunakan satu smartphone. Yang terbaik dan paling beauty. Mulai dari di lobi sampai berpose di depan kaca kamar mandi, kami jelajahi.

Sudah cukup puas berfoto, kami memutuskan untuk pamit pulang kepada panitia. Tapi ternyata kami memang tidak ada puasnya, karena selagi menunggu jemputan nyatanya kami masih saja berurusan dengan kamera.

Mobil jemputan datang, datang juga perasaan saya yang jadi tidak enak, sepertinya sesuatu telah terjadi. Sesuatu yang membuat saya jadi panik. Saya tidak menemukan smartphone saya dalam tas!!! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun