Saya jadi tahu repotnya, harus menulis tetapi bersamaan dengan itu saudara-saudara yang masih kecil mengajak saya tetap bermain. Saya jadi tahu juga rasanya kembali mual di mobil, ketika saya mau tak mau harus menulis di tengah perjalanan yang panjang dengan adik yang berada dibelakang kemudi, berasa menulis diatas roller coaster. Ya, itu baru saja terjadi kemarin, dihari terakhir ke tigapuluhdua, ditutup dengan sebuah kegregetan.
Kepada mereka yang banyak mendukung, saya berterima kasih.
Melalui tulisan ini saya ingin mengucapkan terima kasih. Kepada mereka yang bukan berada di belakang layar, karena yang selama ini dibelakang layar laptop hanyalah saya sendiri.
Kepada Bapak dan Ibu, yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya. Bapak yang selalu menanyakan tema apa yang harus saya buat hari ini dan Ibu yang menanyakan sudah menulis apa belum. Terima kasih, sudah menjadi bagian inspirasi saya tiap kali menulis,yaw.
Kepada kakak, yang meski jauh di Kalimantan sana, tetapi tak pernah henti-hentinya ingin ikutan rempong (padahal ngga diminta) dengan membagikan semua tulisan saya dihalaman medsosnya, 32 hari tanpa cela! Waduw, bau-baunya ingin sesuatu kayaknya. #eh
Kepada kamu, pembaca baik yang sengaja atau tidak sengaja membuka tulisan yang saya buat. Ya, kalian yang menambah page views saya, nyetrum juga dalam menambah semangat saya.
Tentu, terima kasih juga,
Untuk Kompasiana. Semoga yang seperti ini tidak hanya berlangsung satu kali saja. Terima kasih karena telah membuat hari-hari saya terbayang-bayang oleh tema tulisan eh terima kasih karena sudah membangun rasa percaya diri. Percaya pada diri sendiri ternyata kalau mau pasti mampu. Dari #samberTHR, saya jadi tahu, atau bukan hanya saya tetapi juga kamu.
32 hari memang sudah terlewati, tetapi bukan berarti menulis usai sampai disini. Yang akan menjadi tantangan sebenarnya justru setelah ini, "Apakah saya bisa meneruskan seperti kemarin, menjadi langgeng?"
**
Mumpung masih dalam suasana lebaran,