Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengkaji Salam Tempel, Dari Keluguan Anak-anak sampai Perlu Nggak?

11 Juni 2018   21:42 Diperbarui: 11 Juni 2018   22:04 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | www.dubaipost.ae

"Nggak Bu Guru, saya disini cuma mengantarkan saja. Kemarin sudah dapat"

Begitu polosnya murid Ibu,ya. Saya yang mendengarkan cerita tersebut sampai tidak menyangka. Ternyata di zaman sekarang masih ada anak-anak yang keluguannya masih tertanam dalam jiwa. Hihi. Kocak.

"Atau.... Jangan-jangan adek ini gak enak, karena dia sudah yang mengajak yang lain agar dapat sesuatu?", batin saya sering jail. 

Perlu Nggak Sih?

Kalau saya sih yes. Karena pandangan saya soal salam tempel ini bukan mengajar anak untuk jadi orang yang matrelialistis, namun ada pembelajaran penting juga disana yaitu soal berbagi.

Ingat, anak-anak adalah peniru yang ulung, harapannya apa yang pernah mereka rasakan ketika kecil ini bisa dilakukan juga ketika mereka dewasa nanti. Bahwa boleh saja hari ini mereka banyak diberi, tetapi harapannya nanti semoga kelak ia juga akan memberi. Mencontoh dari orang tuanya dulu atau tetua lainnya.

Tetapi kembali lagi, perlu atau tidaknya memberi salam tempel ini adalah kewenangan masing-masing orang,kok. Sifatnya tidak memaksa tetapi kadang emang kondisi yang maksain #eh.

Yang utama dan yang terpenting adalah keikhlasan. Kalau tidak ikhlas, siap-siap saja yang didapat hanya dompet yang menipis. Juga jangan sampai salam tempelmu hanya ingin dibuat pamer atau riya' demi label sang dermawan lebaran yang berharap sanjungan.

Yang membahagiakan selain menyantap ketupat dan sayur opor adalah mendapatimu juga. Yang nggak bahagia, silakan boleh dialihkan kemari. Mahasiswa mau tingkat akhir cyint, demi kelancaran studi...

Salam,

Listhia H Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun