"Saya pikir, dari tulisan yang mbak buat, mbak tahu bagaimana solusinya. Apalagi mbak juga perempuan", sebuah jawaban yang pernah saya dapat dari seorang yang ternyata laki-laki.
Masuk akal sih. Barangkali mereka --yang kemudian berani curhat panjang lebar- berpikiran bahwa saya yang perempuan bisa mewakili apa yang harus dilakukan ketika laki-laki melakukan kesalahan atau sebaliknya. Baiklah.
Tulisan Kita Memang Bisa Bermanfaat, membuat Curhat
Menjadi tempat curhat akibat tulisan saya sendiri tidak membuat saya lalu jadi bosan apalagi muak. Tidak.Sebaliknya itu sangat mengasyikan. Urusan tidak membalas atau lama membalas curhat kalian, bukan karena saya tidak mau merespon, tetapi hanya soal waktu (karena pesan yang tertumpuk) #gayak
Sebab dari kalian --yang curhat- saya seperti diingatkan untuk bersyukur tulisan saya yang nampak 'receh' ada manfaatnya juga . Bahwa yang hanya sekadar kata-kata ternyata dampaknya bisa luar biasa. Bisa menimbulkan kepercayaan yang kemudian membuat kalian merasa nyaman untuk jadi bercerita.
Mungkin solusi saya bukan yang terbaik, tetapi bukan berarti tidak baik. Karena saya seorang yang percaya, bahwa kalian tidak terlaly butuh solusi dari saya, melainkan kalian hanya butuh teman cerita!Kalau setelah membaca tulisan saya lalu ingin curhat, ya boleh saja.
Nggak nolak, kok.Modalnya cuma butuh sabar. Sabar untuk menunggu dibalas.
Salam,
Listhia H Rahman
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI