Terima kasih sudah mempercayakan cerita-cerita kalian pada saya, pada seorang yang bisa jadi mencuri-curi curhat kalian untuk dijadikan tulisan berikutnya. #eh
Semenjak saya menulis disini, saya sering sekali mendapat 'curhat' dari pembaca saya. Ehem, suer nggak nyangka. Kebanyakan memang curhat soal perkuliahan, khususnya soal jurusan gizi yang saya ambil. Namun, disamping bahasan itu ada juga yang sering membuat saya jadi mesem karena ada yang jadi baper (bawa perasaan). Eh emang apaan?
Tulisan saya selain yang ada di kesehatan ternyata punya pembacanya tersendiri. Tulisan yang sering dikira curhat (padahal emang iya). HAHA.
Asal Muasal Mengapa Mereka Berdatangan..
"Halo Kak, saya barusan membaca tulisan kakak..."
atau
"Terima kasih Kak, ternyata apa yang ditulis ada benarnya. Saya......"
Bukan ujug-ujug (tiba-tiba) mereka lalu curhat. Tidak dengan cara demikian mereka datang. Tulisan saya yang menggandeng mereka, lalu menemui saya untuk bercerita lebih. Ya, tulisan yang terkadang saya sudah lupa judulnya karena saking lamanya-lah yang berhasil mengundang mereka. Tulisan soal cinta-cinta gitu emangtak pernah kadaluarsa,ya?
Ketika Mereka Merasa Dekat
Meski sudah tahu bahwa tulisan saya yang mengantar mereka, tetap saja tidak bisa langsung merasa puas. Hingga sebelum jauh bercerita, saya selalu kembali bertanya kembali. Meyakinkan.
"Kenapa kamu berani bercerita banyak, padahal kita belum pernah bertemu sebelumnya?", saya pernah menegaskan demikian.
"Saya pikir, dari tulisan yang mbak buat, mbak tahu bagaimana solusinya. Apalagi mbak juga perempuan", sebuah jawaban yang pernah saya dapat dari seorang yang ternyata laki-laki.
Masuk akal sih. Barangkali mereka --yang kemudian berani curhat panjang lebar- berpikiran bahwa saya yang perempuan bisa mewakili apa yang harus dilakukan ketika laki-laki melakukan kesalahan atau sebaliknya. Baiklah.
Tulisan Kita Memang Bisa Bermanfaat, membuat Curhat
Menjadi tempat curhat akibat tulisan saya sendiri tidak membuat saya lalu jadi bosan apalagi muak. Tidak.Sebaliknya itu sangat mengasyikan. Urusan tidak membalas atau lama membalas curhat kalian, bukan karena saya tidak mau merespon, tetapi hanya soal waktu (karena pesan yang tertumpuk) #gayak
Sebab dari kalian --yang curhat- saya seperti diingatkan untuk bersyukur tulisan saya yang nampak 'receh' ada manfaatnya juga . Bahwa yang hanya sekadar kata-kata ternyata dampaknya bisa luar biasa. Bisa menimbulkan kepercayaan yang kemudian membuat kalian merasa nyaman untuk jadi bercerita.
Mungkin solusi saya bukan yang terbaik, tetapi bukan berarti tidak baik. Karena saya seorang yang percaya, bahwa kalian tidak terlaly butuh solusi dari saya, melainkan kalian hanya butuh teman cerita!Kalau setelah membaca tulisan saya lalu ingin curhat, ya boleh saja.
Nggak nolak, kok.Modalnya cuma butuh sabar. Sabar untuk menunggu dibalas.
Salam,
Listhia H Rahman
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI