Jangan kira cuma si gemuk yang dibayang-bayangi kekhawatiran akan kondisi kesehatan tubuhnya, yang kelihatannya ideal pun harus sama-sama was-wasnya, lho!
Kamu pasti sudah sering mendengar bahwa tubuh yang gemuk (dengan bentuk tubuh yang kelihatan sekali menyimpan banyak lemak di tubuh) berhubungan dengan kondisi kesehatan tertentu. Namun, tahukah bahwa yang tidak terlihat menyimpan lemak alias si ideal juga bisa memiliki kondisi kesehatan yang bisa serupa?
Karena kenyataannya penampilan bisa menipu
Beberapa waktu lalu, saya dan beberapa teman perempuan yang lainnya iseng mengecek komposisi tubuh kami masing-masing dengan menggunakan BIA (Bioelectrical Impedance Analysis). Secara penampilan, tubuh kami yang dicek mirip-mirip lah, masih dalam rentang berat badan yang ideal. Namun, setelah pengecekan selesai barulah diketahui ada bedanya. Ya, ternyata di antara kami ada yang memiliki proporsi lemak tubuh lebih dari 30 persen (normal pada wanita sekitar 25-28 persen). Kaget? Tentu, tapi begitulah kenyataannya penampilan memang bisa menipu.
Skinny fat, mari mengenal lebih jauh
Skinny fat adalah istilah untuk menggambarkan kondisi tubuh yang ideal namun memiliki proporsi lemak tubuh yang tinggi. Pun yang terjadi pada teman yang saya ceritakan di atas. Kondisi ini bisa jadi sangat membahayakan, sebab orang yang mengalaminya sering tidak menyadari apalagi dari penampakan tubuh yang rasanya baik-baik saja, tidak gemuk.
Mengutip dari menshealth.com.sg diketahui sekitar 20 persen orang memiliki berat badan normal adalah overfat. Di mana dari perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhitung dalam rentang normal (untuk orang asia berada di rentang 18.5-22.9 kg/m2) namun secara metabolik sudah dianggap obesitas karena memiliki lemak tubuh yang tinggi.
Dalam perhitungannya, IMT memang memiliki keterbatasan dan kurang ideal untuk melihat status gizi kita, karena IMT hanya melihat dari berat badan dan tinggi badan saja. Hal yang membuat seorang atlet dengan massa otot yang banyak bisa dinilai overweight bahkan obese jika dihitung dengan IMT. Untuk itu, jangan puas dengan IMT yang menunjukan bahwa kamu normal. Cari tahu apakah lemak tubuhmu masih direntang yang aman?
Masalahnya ada pada lemak yang kamu miliki
Dengan IMT normal, tetapi lemak tubuh di ambang batasnya, kamu bisa dalam posisi yang tidak lagi aman lagi. Apalagi kelebihan lemak tubuh yang terjadi adalah menyimpan abdominal fat (lemak yang biasanya menumpuk diperut) yang dapat menimbulkan masalah kesehatan serius seperti resistensi insulin atau bahkan diabetes melitus tipe 2 serta masalah kesehatan lain seperti jantung hingga kanker. Dalam sebuah studi di tahun 2015 telah menunjukkan bahwa orang dengan IMT yang normal tetapi memiliki tingkat lemak abdominal yang tinggi, 78 persen lebih mungkin meninggal dunia karena penyakit jantung dibandingkan dengan IMT yang sama namun dengan sedikit lemak abdominal.
Lalu kamu bertanya, kenapa kondisi ini bisa terjadi dan bagaimana menanganinya?
Seperti yang sudah diduga, pola makan yang keliru dan gaya hidup yang "mager" alias sedentary adalah dua hal yang bisa jadi penyebabnya. Mentang-mentang tubuhmu selalu kurus jangan lalu membuatmu jadi sembarangan memilih makanan yang akan kamu konsumsi. Berhati-hatilah dengan makanan yang mengandung tinggi gula misalnya, sebab makanan jenis ini bisa lebih mudah menimbun lemak di tubuhmu. Pertimbangkan makanan yang lebih berfaedah untuk tubuhmu seperti memperbanyak protein, sayur dan buah-buahan.
Pun dengan kebiasaan mager atau malas gerakmu, enyahkan. Sebab, tubuh yang tidak digunakan akan membuat ototmu jadi sedikit. Padahal, salah satu peran otot adalah membakar lemak tubuhmu. Syukur-syukur bisa melakukan olahraga yang melatih beban untuk meningkatkan massa otot. Kembali lagi, sesuaikanlah olahraga yang kamu bisa lakukan, jangan memaksakan kemampuan. Konsultasikan jika kamu punya masalah medis, ya!
**
Tulisan ini, sebenarnya adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya (di sini). Tulisan yang membahas bahwasannya berat badan bukanlah satu-satunya indikator yang dapat menunjukan kondisi yang ada dalam tubuhmu. Apalagi berat badan tidak bisa memberitahu soal komposisi tubuhmu secara pasti, bukan? Berat badan hanya menunjukan berat "kasar"mu secara keseluruhan, tanpa mempedulikan apakah yang berat itu dari lemak atau bukan lemak (seperti cairan, tulang, otot).
Jadi intinya masih menekankan tulisan yang lalu, mengetahui komposisi tubuh itu sangat amat penting, karena dari komposisi tubuh itu kamu bisa mengetahui apa yang menjadi lebih atau mana kurang sehingga kedepannya bisa dikendalikan. Bukan cuma yang kelihatan tubuhnya gemuk saja, melainkan si ideal ternyata bisa jadi menyimpan banyak lemak yang sama.
Sebelum terlambat, terapkan pola hidup sehatnya jangan lupa, ya!
Salam,
Listhia H Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H