"Pokoknya di tahun baru ini aku harus langsing!"
"Aku mauuu lebih berotot!"
"Jodoh, mau ketemu jodoh" #gagalfokus
Oke,oke.
Senang sekali rasanya mendengar resolusi kalian di awal tahun yang baru ini. Tidak ada yang rasanya pesimis, apalagi dibarengi dengan nada suaramu yang mengebu-gebu,bergelora, sampai takut mau ngedeket ,takut kebakaran #ehapasih. Eits, yang lebih penting sih bukan awalnya saja lho.
Saya doakan semoga saja kalian bisa menjaga 'api' tersebut sampai nanti, sampai tahun yang baru lagi menemui. Amin.
Sebelum membahas jauh soal intinya mengenai resolusi sehat beserta tipsnya, awali dengan yang ringan-ringan saja dulu. Awali dengan pertanyaan yang sederhana : apa sih sebenarnya arti dari resolusi itu? Sudah tahu, Alhamdulilah.
Belum? Tenang, sudah saya siapkan jawabannya untukmu. Menurut kbbi, resolusi adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal.
Dari pernyataan yang dicetak miring tersebut apa yang dapat kita ambil sebagai kata kunci? Mungkin secara sederhana, resolusi bisa dikatakan sebagai tuntutan apa saja yang harus kita capai di tahun ini dan memang baiknya juga dengan ditulis.
Sebab mengandalkan hanya ingatan bisa membuat kita banyak bernego (banyak alasan untuk tidak merealisasinya) apalagi yang parahnya bisa membuat pura-pura lupa. Haha. Agar sempurna tuntutan yang kamu buat jadi resolusi, jangan lupa tulislah (tidak harus dikertas, di gadget-mu pun syah-syah saja) kalau perlu ditandatangani diatas materai. #inibolehdiskip
Tips Resolusi Sehat di Tahun yang Baru
Kembali pada intinya. Membuat resolusi sehat di tahun baru barangkali jadi yang paling banyak disebut dan diidamkan bisa tercapai. Apalagi mengingat tujuannya yang mulia, menjadi tetap sehat dengan usia yang terus bertambah saja.
Oleh sebab itu, menjadi sehat dengan membuat resolusi jelas ada baiknya. Baik karena paling tidak ada niatan untuk berubah, tetapi tidak cukup sampai dengan niat saja, akan menjadi lebih baik jika kemudian terealisasi.
Sayangnya, sering banyak kita temui banyak resolusi sehat yang kemudian hanya jadi rencana. Masalahnya mengapa bisa jadi gagal juga hampir sama, yaitu kita sendiri yang membuat resolusi yang memang tidak realistis. Terlalu muluk?
Lha, terus bagaimana agar jadi realistis?
Pertama, buatlah resolusi yang terukur. Misalkan nih, di tahun ini kamu ingin menurunkan berat badanmu. Jangan membuat resolusi sekadar "saya ingin turun berat badan atau di tahun ini saya ingin langsing bak model".
Kenapa? karena tujuan resolusimu masih abstrak, tidak jelas, seturun apa yang kamu mau? langsing seperti apa yang kamu damba? Coba tulislah angkanya agar kamu bisa melihat progress dari resolusimu. Gantilah dengan "saya ingin turun 2 kilogram/bulan",misalnya.
Contoh lain, kamu ingin rajin berolahraga di tahun ini, maka tulislah "saya harus jalan kaki minimal 30 menit/hari" agar kamu bisa mengukurnya.
Kedua, resolusi yang kamu buat jangan sampai malah membuatmu justru jadi tersiksa tapi sebaliknya buatlah yang bisa membuat dirimu enjoy. Kenapa harus enjoy? apalagi kalau bukan agar resolusimu tetap langgeng dan bisa terlihat hasilnya (mengingat kebanyakan resolusi sehat ini tidak bisa instan kamu rasakan dampaknya dan butuh proses).
Katakanlah kamu ingin melakukan diet. Sebelum melakukannya, kamu harus lebih dahulu paham bahwa diet itu bukan berati menghilangkan zat gizi tertentu (misalkan tidak makan karbohidrat sama sekali), melainkan yang benar adalah kurangi porsi dan pilih jenisnya yang tepat.
Jadi, tidak perlulah melakukan diet yang ektrim dengan mengurangi sama sekali makanan yang biasa kamu makan yang berujung menyiksa dirimu sendiri, tetapi atur porsi makanan mana saja yang kamu harus kurangi.
Ketiga, lebih baik sedikit demi sedikit untuk yang terlihat mustahil. Misalkan kamu suka sekali merokok dan bisa menghabiskan 2 bungkus rokok setiap hari. Kemudian, di tahun ini kamu ingin menghentikannya sama sekali tetapi rasanya kok nggak mungkin? Padahal mungkin saja sih.
Caranya buatlah resolusi yang sedikit demi sedikit, perlahan, alon-alon asal klakon. Misalnya ketimbang menulis "saya tidak akan merokok sama sekali di tahun ini " tetapi nyatanya justru banyak dilanggar karena merasa tak percaya bisa melakukan, ganti dengan "saya akan merokok maksimal 1 bungkus setiap hari", jika berhasil bisa tingkatkan perbulannya jadi "saya boleh merokok, tetapi minimal 3 batang perhari", misalnya.
Sudah Mencapai Tujuan? Jadikan Kebiasaan
Jika resolusi yang kamu buat tercapai, jangan lalu melupakannya begitu saja. Kalau sudah berhasil turun berat badan, jangan lalu khilaf dengan lupa mengontrol makan lagi. Kalau sudah berhasil bugar, jangan lalu melupakan olahraga tiap hari.
Kalau sudah berhasil mengurangi rokok, jangan lalu ingin balik pada awalnya lagi.
Jadikan resolusi sehatmu itu jadi kebiasaanmu. Tidak ada yang dirugikan dari pola hidup sehat yang kamu ubah. Tubuhmu pasti akan berterima kasih karena kamu memperlakukannya dengan baik.
Selamat Tahun Baru,Sehat Selalu Kamu. Semoga resolusi sehatmu sukses besar, kakak!
Salam, Listhia H Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H