Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Renungan Singkat: Pelajaran dari Adikku

6 Agustus 2017   21:50 Diperbarui: 7 Agustus 2017   00:20 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sempat diawali keraguan orang tua, nyatanya adik tetap "kekeuh" meyakinkan. Dan benar, ia membuktikan bahwa inginnya bukan main-main,bukan omong kosong belaka.

Dari situ ada yang mulai kakak sadari, bahwa ternyata keberanianmu memang melebihi kedua kakak yang terdahulu. Untuk urusan homesick, ternyata kakakmu ini, yang sudah kuliah saja kalah. Jangankan sebulan, baru seminggu di perantauan saja bisa langsung pulang lagi.

***

Tidak terasa ya,dik..

Hari ini, setelah tiga tahun  menemuh pendidikan masa-masa sekolah menengah atas,ternyata adik yang nginthilan, sudah tak kakak temukan lagi. Adik yang nangis karena tidak ikut diajak main,  juga tak lagi.Adiknya kakak kini telah berubah jadi laki-laki yang jauh lebih mandiri dalam menentukan masa depannya. Salut. 

Ya, nggak nyangka, ternyata adik yang sekarang mampu membuat jadi sebaliknya. Membuat kakak yang jadi nginthilan ketika adik diijinkan pulang, menjadi kakak yang nangisan ketika tahu bagaimana perjuanganmu meraih ingin dan impian. Apa ini yang disebut dengan karma? haha.

***

Seiring berjalannya waktu, entah berapa banyak orang yang sering keliru membedakan kami, mana yang kakak mana yang adik. Tapi bagaimana cara waktu mengubahnya, tetap tak ada yang bisa mengubah 'jabatan' masing-masing dari kami. Saya tetaplah menjadi kakak untuknya meski banyak orang tak percaya dan adik tetaplah menjadi adik kecil saya meski kini tubuhnya menjulang tinggi.

Dek, meski setiap kamu pulang kamu menghabiskan bensin, waktu disuruh isi pertamax malah premium, harusnya diisi penuh tapi malah cuma satu liter. NGGA PAPA, SAYANGKU MASIH SAMA!

Cerita bagaimana detail perjuangan adik akan saya bagikan di bulan november, setelah ia telah resmi jadi prajurit. Smoga :)

Salam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun