Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Belajar dari Pengalaman, Berikut Tips dari Pemudik untuk Pemudik Lainnya

17 Juni 2017   21:56 Diperbarui: 26 Juni 2017   14:10 1297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri I kondisi arus mudik menuju tasik. Bisa lihat bedanya,kan?

{Bonus}

Berikut tips bagi pemudik yang menggunakan angkutan bus diantaranya ; tentukan hari keberangkatan agar tidak kehabisan tiket, jangan membawa barang berlebihan (karena kerusakan dan kehilangan ditanggung sendiri), pastikan selalu anggota keluarga yang dibawa selama perjalanan, gunakan pakaian yang nyaman  dan yang tidak mencolok penjahat (perhiasan disimpan dulu), jangan lupa bawa obat-obatan pribadi apabila di perjalanan ada keluhan seperti mual atau pusing.

Ketika Bapak Memutuskan untuk Membeli Mobil

Mudik kami "sensasinya" jadi berubah, ketika Bapak memutuskan membeli mobil di tahun 2007.

Semenjak memiliki mobil sampai sekarang, kami belum pernah lagi merasakan mudik menggunakan bus. Kata Bapak, jika dihitung ongkos ke Tasik antara naik bus dan mobil, tarifnya sama saja bahkan bisa lebih hemat ketika menggunakan mobil sendiri. Mungkin ini memang ada benarnya, karena saat ini anak-anak Bapak sudah besar semua, sudah harus membeli tiket sendiri. Tidak seperti dulu, ketika saya masih bisa duduk di pangku Ibu.

Belum lagi, jika menggunakan bus masih ada biaya lain yang harus Bapak keluarkan. Seperti ongkos ke terminal, angkutan kota ketika kami sampai ke Tasik, dan ojek ketika kami sampai di desa kami, dan semua harus dikali lima orang. 

Dengan mudik menggunakan mobil pribadi, kami pun bisa lebih leluasa membawa barang-barang untuk kakek nenek juga sanak saudara. Tidak seperti saat naik bus, ketika kami menenteng dus-dus. Juga soal waktu, kami tidak perlu lagi terpatok jadwal agar tidak ketinggalan. Sama yang jelas, kami bisa sampai lokasi tanpa perlu ada adegan naik turun angkutan umum dari roda empat sampai dua,belum ditambah adegan menunggunya yang kadang suka-suka dan tarif yang "melambung" ketika semarak lebaran hampir tiba. 

Dengan mudik menggunakan mobil, kami juga jadi punya "tugas lain" yang harus dilakukan kami sendiri agar perjalanan aman,lancar dan juga terkendali. Tugas-tugas yang bisa jadi pengingat bagi kamu yang juga mudik dengan menggunakan mobil sendiri. Belajar dari pengalaman, berikut tips yang bisa keluarga kami berikan.

"Ritual" ke Bengkel Sebelum Mudik

Biasanya ini jadi tugas Bapak. Mengecek kondisi mobil memang sudah kebiasaan Bapak sebelum pergi. Bahkan tidak hanya ketika harus perjalanan jauh seperti mudik. Namun memang ada yang bedanya, ketika mudik Bapak selalu mempercayakan bengkel untuk lebih memastikan kondisi mobilnya.

Bagi Bapak, pengecekan kondisi mobil tidak lalu berhenti ketika sebelum berangkat saja. Saat kami sedang dalam perjalanan pun, Bapak selalu menyempatkan untuk mengecek kondisi mobil tiap kali kami singgah untuk beristirahat. Keselamatan penumpang memang berbanding lurus dengan kondisi kendaraan, sih ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun