Sebagai seorang kakak, adik sangat kecil kemungkinannya untuk berbohong pada saya. Termasuk soal apa yang terjadi di sekolahannnya. Dan Alhamdulilah..selama ini, sampai dia sudah hampir menyelesaikan studinya, adik tidak pernah curhat soal adanya kekerasan disana. Yang ada, saya justru diceritakan dengan hal yang membuat saya jadi makin takjub lagi, seperti kakak tingkat atau abang yang lulus masuk ini,itu dan prestasinya. Hal positif yang banyak mendorongnya untuk mengikuti jejak si abang. Begitulah, jangankan untuk menganiyaya, mencontekpun punya sanksi soalnya.
Membayangkan apa yang dirasakan adik dan teman-temannya disana, saya jadi sulit menggambarkan bagaimana kelak perasaan saat perpisahan adik nanti, perpisahan dengan teman yang selama tiga tahun hidup bersama.
Iya..
karena saya lihat hubungan mereka bukan lagi hubungan teman atau sekadar sahabat, lebih dari itu adalah saudara, satu keluarga.
Dan Ketika Kabar Duka itu Datang..
Sampai tulisan ini dibuat, saya rasanya masih juga sulit percaya. Apalagi yang saya tahu, seperti yang saya jelaskan tadi terutama soal anak-anak yang berkarakter,berbudi luhur juga sekolah yang seleksinya ketat dan dikenal displin. Belum lagi kedatangan Pak Jokowi baru-baru ini yang juga mengapresiasi dan banyak menaruh harapannya.
Dan..terungkap sudah.Hari ini, pelaku telah ditetapkan, dan masih temannya sendiri yang juga masih kelas 10 dengan motif sakit hati. Sedih sekaligus mengagetkan.
Selamat jalan Adik Kresna Wahyu, semoga Allah memberikan tempat terbaik untukmu.Ibu pertiwi turut berduka, harus kehilangan salah satu tunas muda terbaiknya begitu pagi,terlalu muda.
Bagi keluarga dan kerabat yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan.
Semoga menjadi yang pertama dan terakhir. Juga kondisi disana yang baik-baik saja, kondusif kembali.