Boleh Mencintai “Garam dan Gula’,Tapi Ingat....
Alasan lain mengapa kita begitu mencintai kedua rasa ini adalah karena rasa manis dikaitkan dengan pemberi energi, karbohidrat. Sedang rasa asin dikaitkan dengan komponen yang dibutuhkan tubuh dalam keseimbangan cairan dan sirkulasi darah. Maka jika keduanya disatukan, respon biologis pun makin meningkat dan tubuh mendeteksinya menjadi ekstra lezat.
Perlu juga disadari, bahwa kita sebagai manusia yang suka memakan segalanya atau omnivora juga bisa merasa bosan bila memakan sesuatu yang manis secara terus menerus, begitupula dengan yang asin,bukan?
Nah, walaupun rasa manis dan asin bisa jadi jodoh yang sempurna. Berhati-hatilah, karena keduanya juga bisa membuat candu. Perhatikan jumlah konsumsinya. Jangan sampai kesehatanmu jadi terganggu.
Apa pasangan makanan “manis asin” yang pernah kamu coba? Atau berminat membuat produk dengan menyandingkan kedua rasa ini? Boleh dicoba! Karena memasangkan kedua rasa in ada alasan ilmiahnya.
Salam,
Listhia H Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H