Pengalaman patah hati memang beda tiap orang. Karena beda kadar sakit yang ia terima? Ini subjektif. Yang jelas, kondisi patah hati ini harus dihadapi dengan bijaksana, bukan malah jadi menyiksa diri. Wajar jika merasa dunia jadi tak indah, tapi itu sementara, karena cinta memang semacam candu bagi otak ketika kita kehilangan kita begitu amat ingin dia ada kembali.
Begitulah soal cinta, tidak melulu bahagia, kadang kita harus terima yang tidak enaknya, menjadi patah. Kita bisa jatuh cinta kurang dari lima detik, tapi ketika kita harus menerima rasa kecewa akibatnya butuh waktu bertahun-tahun. Jadi, jangan sembarangan jatuh cinta. Karena benar, patah hatimu tak baik bagi kesehatan.
Salam,
Listhia H Rahman
Sumber bacaan : satu, dua , tiga
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI