Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Benar, Patah Hati Memang Tidak Baik bagi Kesehatanmu

11 Februari 2017   22:53 Diperbarui: 12 Februari 2017   08:53 10209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi I medicaldaily.com

Pengalaman patah hati memang beda tiap orang. Karena beda kadar sakit yang ia terima? Ini subjektif. Yang jelas, kondisi patah hati ini harus dihadapi dengan bijaksana, bukan malah jadi menyiksa diri. Wajar jika merasa dunia jadi tak indah, tapi itu sementara, karena cinta memang semacam candu bagi otak ketika kita kehilangan kita begitu amat ingin dia ada kembali.

Begitulah soal cinta, tidak melulu bahagia, kadang kita harus terima yang tidak enaknya, menjadi patah. Kita bisa jatuh cinta kurang dari lima detik, tapi ketika kita harus menerima rasa kecewa akibatnya butuh waktu bertahun-tahun. Jadi, jangan sembarangan jatuh cinta. Karena benar, patah hatimu tak baik bagi kesehatan.

Salam,
Listhia H Rahman

 

Sumber bacaan : satu, dua , tiga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun