Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Modus Penipuan yang Mulai Datang ke Rumah Warga

2 Februari 2017   23:19 Diperbarui: 3 Februari 2017   10:27 17062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Info dari twitter @infoplnjabar

Jadi intinya pihak PLN tidak pernah meminta uang selain yang apa yang sudah disebutkan tersebut. Silakan diingat ingat,ya. 

Memang, Kalau dipikir nominal mungkin tak seberapa, tapi kalau jumlah yang beli sepuluh saja , lumayan bangetkan?

Yang cukup menggelitik lagi, waktu kemarin saya menginap di kontrakan teman di Semarang, saya juga sempat menemukan kertas gantung meteran itu dibiarkan tergeletak di kamar. Waduh.. Ternyata kami benar benar senasib. Kompak kena tipu. Haha. Gak di kota kecil apa kota besar, modus penipuan memang tidak memilih tempat.

Dan Modus Lain Masih Berlanjut

Baru kemarin siang, modus ini terjadi.
Jadi ceritanya, sekitar pukul satu siang bel rumah berbunyi. Karena terlalu pede bahwa yang datang itu ibu saya yang baru pulang, saya tidak menaruh curiga apa-apa, tidak ada adegan mengintip dulu dari jendela. Lagian saya memang paling males sih buat ngintip.

Saat pintu terbuka, ternyata bukan ibu tapi dua orang mas-mas yang muncul. Yang membuat makin kaget lagi adalah ketika mereka tidak memperkenalkan diri dan langsung menodong saya dengan pertanyaan, pakai tabung apa di rumah?

Sebelum saya mau menjawab, saya balik tanya. Apa maksud dari mereka datang kemari. Saya berusaha untuk mengendalikan percakapan.

"kami mau melakukan pendataan tabung LPG", kata salah satu dari mereka.

"Oh, ada surat ijinnya? Boleh liat?"

"Surat ijin? Bentar ya mbak, di tas soalnya takut kehujanan." sambil menyerahkan selembaran, berlaminating?

Btw, Kok sudah dilaminating masih takut hujan? Sengaja disembunyiin kali, saya menduga. Cukup dengan membaca sekilas, saya sudah paham. Ini jelas bukan dari perusahan resmi, hanya mengaku sebagai rekan kerja? Meski sudah tahu ini jelas modus, saya masih penasaran bagaimana cara mereka membela diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun