Masing-masing pasti punya apa yang dianggap sebagai momen terbaik.
Jangan diukur dari banyak waktu yang telah dilalui, tetapi dari apa yang sudah kamu lakukan bersamanya.
***
Kemarin, sewaktu saya membaca pengumuman tentang “Apa Momen Terbaikmu di Kompasiana”, pikiran saya jadi beranak pinak. Wah, momen terbaik? Buanyaaak sekali,dong. Apalagi saya ini orangnya baper-an, jadi apa-apa yang menyangkut kompasiana pasti akan jadi bahan tulisan, tanpa harus ada aba-aba.
Untuk memastikannya lagi, saya iseng kembali mengecek tulisan saya terdahulu. Berapa sih judul yang pernah saya buat dengan bawa-bawa nama kompasiana. Dan...benar saja, sudah sekitar 19 tulisan saya pernah ceritakan. Karena dibuat baper lagi, jadiliah artikel ini menggenapkan jadi ke-20.! Begitulah saya memang, apa-apa saya tulis. Apalagi jika berhubungan dengan kompasiana. Banyak hal-hal yang tak akan saya lupa sih. Tjieee...
Saya Tidak Akan Mengulangi Ceritanya Lagi
Saya tidak akan mengulangi semua cerita yang pernah saya tulis sebelumnya. Karena semua sudah bisa ditemukan di tulisan yang lalu. Nanti kamu bosen lagi , apalagi yang udah pernah baca. Padahal ditinggalin itu sakit banget.Hihi.Saya memang tidak akan mengulanginya. Tetapi ijinkan saya mengingat moment penting yang pernah terjadi itu,ya. Sama kamu.
1.Saat Pertama Kali Bergabung
Bagaimana sejarah saya bisa sampai disini sudah pernah saya tulis di bulan Januari 2015, atau tiga bulan setelah saya terdaftar resmi di blog keroyokan ini. Momen pertama kali memang selalu berhasil menciptakan cerita ,bukan? Kalau kamu bagaimana waktu kali pertama?
Saya sih, "Awalnya sempat deg-degkan juga, terlebih menulis artikel yang bersifat ilmiah. Takut salah menggiring opini masyarakat. Tapi, insha Allah dengan ilmu yang sudah saya pelajari di bangku kuliah - tidak akan menggeser terlalu jauh". Namun, "Bagi saya , niat yang utama adalah menulis -belajar menulis adalah cara menghargai waktu yang baik. Berbagi bisa dengan berbagai cara dan tak melulu materi. Menulis adalah salah satu cara saya berbagi tentang apa saja yang saya ketahui" Selengkapnya ada di Beberapa Alasan Kenapa Mahasiswa Harus Bergabung di Kompasiana
2.Satu-persatu Keajaiban Itu Pun Berdatangan