Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Hal-hal yang Diingat Usai Menonton Pembukaan PON Jawa Barat

17 September 2016   23:26 Diperbarui: 18 September 2016   00:25 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
twitter.con I (ki-ka) lili dan lala

Gelora Bandung Lautan Api jadi saksi. Saksi dimana event olahraga empat tahunan bergengsi telah ditunggu dan dinanti. Menjadi yang terbaik jadi tujuan, menjadi harapan bangsa dikemudian.

Raga saya memang tidak berada di jawa barat malam ini. Saya hanya penonton -yang amat sangat- biasa, yang menikmatinya lewat layar kaca. Mungkin memang akan beda rasanya, tapi semangat dari sana sampai juga disini.

Dibuka dengan Parade Tiap Kontingen
Satu-persatu nama tiap provinsi di Indonesia disebutkan. Total sebanyak tiga puluh empat. Ya, tidak ada yang absen. Bahkan bertambah satu anggota baru, Kalimantan Utara -provinsi dari pemekaran Kalimantan Timur.

Dalam parade ini, tiap provinsi saling menunjukan kostum terbaiknya. Kostum yang tak jauh dari kekhasan daerahnya masing-masing. Ada yang berbahan batik atau kain daerah yang dimodifikasi sehingga terlihat kekinian, modelnya beragam dari yang jas atau jaket.

www.flickr.com I ilustrasi topi ti'i langga
www.flickr.com I ilustrasi topi ti'i langga
 Yang unik, seperti yang diperlihatkan oleh kontingen Nusa Tenggara Timur misalnya, yang juga mengenakan topi kebanggannya, ti'i langga. Makin menarik, ketika barisan mereka nampak kompak membuat gerakan saat berjalan.

Barisan akhir menyisakan kontingen Jawa Barat. Kontingen ini mendapat sambutan paling meriah diantara yang lain. Tidak kaget, karena mereka adalah tuan rumah.

Oya,selain dihadiri oleh Pak Jokowi, Pak Ridwan Kamil pun tidak mau ketinggalan.

Perpaduan Budaya dan Teknologi
Konon, panggung kali ini adalah terbesar yang pernah ada selama penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON). Jika patokan dari sepengelihatan dari layar televisi tadi, saya bisa jadi menyetujuinya.

Dalam opening ceremony, jawa barat telah berhasil menggabungkan budaya dan teknologi jadi suguhan yang terlihat begitu "wah". Mata penonton pun seperti dimanjakan untuk tidak melewati tiap adegannya.

Menurut pembawa acara, opening ceremony ini melibatkan hampir 3.000-an penari. Tentu dengan jumlah tersebut, bukanlah hal yang mudah untuk menyajikan sebuah garapan sekelas nasional ini. Selain harus melewati proses latihan yang tidak sebentar, ada juga biaya yang harus dikeluarkan (seperti untuk kostum, make up, properti).

Dan malam ini, usaha mereka terbayar sudah. Setidaknya dari kaca mata saya. Semua terlihat kompak, senyum pun tak lupa dibawa. Terlihat pas! Selamat Jawa Barat..

Lala dan Lili

twitter.con I (ki-ka) lili dan lala
twitter.con I (ki-ka) lili dan lala
Oya, ada satu lagi yang tidak luput dari sorotan kamera. Meski saya agak merasa takut melihatnya. Hehe. Namanya lala dan lili. Maskot PON ke XIX yang terinspirasi oleh hewan bernama Surili, yaitu sejenis kera (Presbytis comata) - primata asli Jawa Barat yang populasinya makin sedikit.

Lili dan Lala juga tak lupa memakai Iket khas masyarakat jawa barat. Iket ini sebagai ciri masyarakat Jawa Barat yang memiliki karakter nilai luhur ke-Jawa-Baratan, yaitu : "Cageur, Bageur, Bener dan Pinter".

Selamat berjuang dan menorehkan kenangan di tanah legenda! Juara itu bukan yang hanya membawa piala, tapi bagi semua yang telah berusah jadi yang terbaik bagi dirinya.

Penutup tulisan ini seperti lirik lagu yang dibawakan armand maulana diakhir acara.."Yo..ayo..jadilah juara.."

 

Ini hanya sebagian kecil dari event yang besar tadi..

Menurut kamu?

Salam,
Listhia H Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun