Gelora Bandung Lautan Api jadi saksi. Saksi dimana event olahraga empat tahunan bergengsi telah ditunggu dan dinanti. Menjadi yang terbaik jadi tujuan, menjadi harapan bangsa dikemudian.
Raga saya memang tidak berada di jawa barat malam ini. Saya hanya penonton -yang amat sangat- biasa, yang menikmatinya lewat layar kaca. Mungkin memang akan beda rasanya, tapi semangat dari sana sampai juga disini.
Dibuka dengan Parade Tiap Kontingen
Satu-persatu nama tiap provinsi di Indonesia disebutkan. Total sebanyak tiga puluh empat. Ya, tidak ada yang absen. Bahkan bertambah satu anggota baru, Kalimantan Utara -provinsi dari pemekaran Kalimantan Timur.
Dalam parade ini, tiap provinsi saling menunjukan kostum terbaiknya. Kostum yang tak jauh dari kekhasan daerahnya masing-masing. Ada yang berbahan batik atau kain daerah yang dimodifikasi sehingga terlihat kekinian, modelnya beragam dari yang jas atau jaket.
Barisan akhir menyisakan kontingen Jawa Barat. Kontingen ini mendapat sambutan paling meriah diantara yang lain. Tidak kaget, karena mereka adalah tuan rumah.
Oya,selain dihadiri oleh Pak Jokowi, Pak Ridwan Kamil pun tidak mau ketinggalan.
Perpaduan Budaya dan Teknologi
Konon, panggung kali ini adalah terbesar yang pernah ada selama penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON). Jika patokan dari sepengelihatan dari layar televisi tadi, saya bisa jadi menyetujuinya.
Dalam opening ceremony, jawa barat telah berhasil menggabungkan budaya dan teknologi jadi suguhan yang terlihat begitu "wah". Mata penonton pun seperti dimanjakan untuk tidak melewati tiap adegannya.
Menurut pembawa acara, opening ceremony ini melibatkan hampir 3.000-an penari. Tentu dengan jumlah tersebut, bukanlah hal yang mudah untuk menyajikan sebuah garapan sekelas nasional ini. Selain harus melewati proses latihan yang tidak sebentar, ada juga biaya yang harus dikeluarkan (seperti untuk kostum, make up, properti).
Dan malam ini, usaha mereka terbayar sudah. Setidaknya dari kaca mata saya. Semua terlihat kompak, senyum pun tak lupa dibawa. Terlihat pas! Selamat Jawa Barat..
Lala dan Lili
Lili dan Lala juga tak lupa memakai Iket khas masyarakat jawa barat. Iket ini sebagai ciri masyarakat Jawa Barat yang memiliki karakter nilai luhur ke-Jawa-Baratan, yaitu : "Cageur, Bageur, Bener dan Pinter".
Selamat berjuang dan menorehkan kenangan di tanah legenda! Juara itu bukan yang hanya membawa piala, tapi bagi semua yang telah berusah jadi yang terbaik bagi dirinya.
Penutup tulisan ini seperti lirik lagu yang dibawakan armand maulana diakhir acara.."Yo..ayo..jadilah juara.."
Ini hanya sebagian kecil dari event yang besar tadi..
Menurut kamu?
Salam,
Listhia H Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H