Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Boleh Bertanya "Kapan Menikah", Asal Jangan Pakai Paksa

30 Agustus 2016   23:09 Diperbarui: 31 Agustus 2016   13:24 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://myweddingdecorations.net/

Jangan buru-buru menikah, kalau emosimu saja masih  belum bisa dikendalikan, labil. Karena menikah nanti bukan hanya kamu seorang yang harus diurus,juga kelak ada suami,mertua dan banyak lagi.

Apalagi jika kamu seorang wanita. Studi yang dilakukan oleh psikolog dari University of California - Los Angeles (UCLA) menyatakan bahwa keraguan/ketidakpastian sebelum menikah khususnya dikalangan perempuan memprediksi tingkat perceraian yang lebih tinggi dan kurangnya kepuasan pernikahan di tahun kemudian. Menikah dengan keraguan ternyata juga bahaya.

Ekonomi, tidak putus asa

Bukan hanya butuh cinta saja. Tidak munafik kita semua butuh uang untuk bisa bertahan. Apalagi setelah menikah. Ya, bukan berarti harus mapan dulu baru boleh menikah. Yang penting adalah mau berusaha untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, apapun caranya asal juga baik.

Rencanakan!

Alhamdulilah,sehat sudah. Usia dirasa cukup. Galau bisa dihalau. Juga Ekonomi masih terus diperjuangkan. Bagian yang tak kalah penting dilakukan adalah merencanakan. Ya, tidak ada pernikahan yang ujug-ujug, sah! Semua ada prosesnya, terus kapan menikah? 

Nah, kabar terbaru yang harus kalian tahu bahwa BKKN sudah mengusulkan program bernama "Genre" Generasi Berencana. Untuk apa?  untuk merencanakan kehidupan keluarga bagi yang muda-muda remaja. Sehingga tujuan dari program ini yaitu memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktikan perlikau hidup sehat dan berakhlak  dapat tercapai. Dan kelak masa depan pun cemerlang.

Boleh Bertanya Kapan Menikah, Tapi Tolong Jangan Maksa!

Pertanyaan wajib ketika kamu masih sendiri aja. “Nikah kapan?”,“Kapan Nikah?”. Ada sesak yang muncul tiap ditanya. Tapi lama-lama ternyata jadi hal yang wajar dan biasa saja. Anggaplah sebagai bentuk perhatian mereka. Toh, pilihan menikah kapan semua ada pada putusan kita sendiri. Kalau perlu hari ini menikah! Eh, tapi jodohnya masih otewe ya. Ya,gimana lagi.

5/
Kalau nanti nikah jangan buru-buru, ya. Kata kakek yang menenangkan.

Kapan nikah? Kalau ngga sabtu ya minggu, eh nunggu ideal.
jangan maksa,dong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun