Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

#BicaraPapua; Mengenal Lebih Dekat Papua dari Yogyakarta

4 Juni 2016   11:56 Diperbarui: 24 November 2016   21:01 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dari twitter @IDFreeport : (Dari kanan ke kiri) Kerry Yarangga (PTFI), Herman Kiripi (Seniman Kamoro) dan Jecko Siompo (Koreografer asal Papua)

Berbeda dengan Herman, Mbak Luluk Intarti memiliki cerita sendiri sebagai  pendamping suku Kamoro yang kurang lebih sudah ia jalani hampir dua puluh  belakangan. Dia turut mendukung impian Herman dengan mulai mengumpulkan benda-benda suku Kamoro yang kelak akan disimpan di museum.

 ATM di Papua

Apakah itu sebuah mesin yang sering kita temukan untuk bertransaksi? yang ini konteksnya berbeda.

#BicaraPapua selanjutnya adalah perihal kesehatan. Ya, kesehatan memang permasalahan yang masih serius dihadapi tak terkecuali di Papua. Bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) , masalah kesehatan di Papua mulai bersama-sama diatasi. Hal ini seiya dengan pernyatanya yang dikutip dari laman ptfi.co.id “..Kami memiliki kewajiban untuk melaksanakan hal tersebut selaras dengan tanggung jawab sosial dan korporat kami untuk menjamin kehidupan generasi yang akan datang..

ATM yang dimaksud di Papua adalah AIDS, TBC (Tuberkulosis) dan Malaria. Menurut Data Riskesdas 2013, Papua memang diketahui termasuk provinsi tertinggi dengan diagnosis penyakit tuberkulosis dan insiden malaria (angka prevalensi 9,8 persen).

Kabar baiknya, selama tiga tahun terakhir malaria di Kabupaten Mimika turun mencapai 70 persen. Masalah malaria ini dapat diturunkan dengan cara melihat sebaran masalah yang kemudian dijadikan prioritas. Selain itu juga dengan cara edukasi.

Kerry Yarangga- pembicara yang juga merupakan lulusan magister kesehatan dari UGM- menuturkan edukasi kesehatan diberikan pada semua strata. Efektifnya edukasi dilakukan mulai dari anak-anak, karena tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya sakit. Kampanye yang diberikan untuk menekan masalah malaria adalah dengan memasang kelambu bukan hanya sekadar membagi saja.

Jecko Siompo, Koreografer Papua yang Melalang Buana

Lima laki-laki dengan kaos seragam tiba-tiba membuat “ribut” diatas panggung. Tak hanya seragam kaosnya, pun gerakan yang dibuat. Beberapa gerakan sengaja dibuat lucu. Membuat mata penonton mengekor kemana mereka dan apa yang dilakukan. Gerakan yang atraktif itu yang kemudian bernama Animal Pop Dance.

Pernah mendengar nama Jecko Siompo?

Namanya pernah muncul di stasiun televisi swasta dalam acara pencarian ajang bakat. Waktu itu dia bukan menjadi peserta, melainkan bintang tamu yang berduet dengan salah satu peserta. Ya, dia bukan orang bisa. Dia adalah koreografer yang membidani Animal Pop Dance.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun