Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cintaku Bukan Roro Jonggrang

12 Mei 2016   23:16 Diperbarui: 12 Mei 2016   23:34 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://howaboutmorewine.com/

Kamu ,yang makin hari makin tidak merasa.

“Kemana,hal-hal yang dulu, yang kau lakukan demi mendapat perhatianku? Aku rindu,sungguh”

Seperti hari ini , kemarin dan sebelumnya, kamu  masih mengganggap keadaan biasa-biasa, tak ada apa-apa.Padahal  ada yang hilang  pada dirimu dan sayangnya hanya aku yang sadar .

Sial.

***

Kutemukan seikat bunga mawar dimeja. Bukan hanya satu, beberapa. Di letakkan begitu saja, dan kamu pulang tanpa pamitan.

“Kamu pikir, bunga ini yang ku nantikan setiap hari?”

Kesal.

Aku petik  kelopak bunga itu,satu-satu. Pengganti air mataku. 

Sampai bunga pemberianmu tidak ada rupanya lagi. Berserakan dimana-mana. Bertebaran ditiup angin dari jendela yang sengaja ku buka. Kemana-mana. Seperti kamu dalam pikirku. Tak jelas arahnya. 

Begitulah nasib bungamu setiap datang di rumahku.

Perempuan memang suka bunga dan kamu melakukan teori itu padaku. Tapi, bukan itu.

“Dasar  tidak peka!”

***

Satu-satunya untuk bersamamu  adalah menahan kantuk. Karena kamu lebih suka datang malam-malam, dengan rindu. Rindu yang penawarnya aku. Sedang rinduku, dibiarkan menumpuk . Kamu biarkan lama-lama , jadi plak.

“Kenapa, ketika kamu berhasil bersamaku justru kamu tidak lakukan lagi padaku!”

“Karena aku sudah bahagia bersamamu..”

“Kita akhiri saja!”

“Bukan...bukan begitu...”

“Atau permintaanku terlalu sulit?"

"Beri aku waktu.."  

"Tenang..malam ini akan panjang, karena tak  ada jerami yang sengaja aku bakar, tak ada bunyi tumbuk lesung yang kubuat-buat...Kokok ayam masih tepat pada waktunya"

Padahal cintaku bukan Roro Jonggrang pada Bandung Bodowoso, yang bersyarat semalam seribu candi . Kamu lupa, dengan apa aku bisa jatuh cinta.

Pada Puisi,

yang kamu kutuk aku didalamnya abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun