Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Undangan Mantan, yang Tak Pernah Sampai ke Rumah

17 Maret 2016   00:01 Diperbarui: 17 Maret 2016   20:23 2016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shania benci mengingat. Tepat seminggu lalu, saat tak ada firasat apapun yang datang dari mimpi atau pertanda ganjil di sekitarnya, pesan masuk itu juga datang. Bukan Ardha. Bukan. Pesan yang sempat getarkan hatinya juga, yang tiba-tiba datang menanyakan kabar, yang sempat juga tawarkan pertemuan setelah musim ke lima itu menandaskan.

Shania benci mengingat. Lama ia pandangi gambar yang seminggu lalu sempat muncul diberandanya. Laki-laki dengan kaca mata hitam, duduk dengan santainya. Tak ada orang lain, apalagi perempuan yang ia bisa nobatkan sebagai pasangan barunya.

Shania benci mengingat. Laki-laki dengan jas hitam, dengan senyum yang hanya ia tarik masing-masing dua senti tuk memperlihatkan bahwa ia sedang cukup bahagia. Sembari dua buku kecil, ia pamerkan. Tak ada orang lain selain dirinya yang jadi fokus utama. Tak ada perempuan. Ya, tak ada juga perempuan.

Kemana perempuan yang baru saja ia jadikan istri?, Shania jadi bertanya-tanya pada dirinya sendiri, lagi. Tetapi kali ini, masa bodoh perempuan mana.

Shania yang benci mengingat, akan jadi suka mengingat ;  bahwa laki-laki yang sama itu cukup butuh seminggu kemudian untuk berubah menjadi nama pada undangan sebuah pernikahan.

Undangan yang tak (akan) pernah sampai di rumahnya, dan tak ia harapkan juga untuk ada apalagi datang.

Widyanatha Putra.

Salut untuk keberanianmu.

Kini kau tlah buktikan jadi laki-laki, suami.

Selamat menempuh perjalanan sesungguhnya.

Shania Resti Pramadana

-- Blokir--

 

Shania benci mengingat, kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun