Sebelum masuk ke tempat, kami harus membayar parkir kendaraan. Biaya yang dikeluarkan untuk sepeda motor adalah Rp.2000/motor. Setelah mendapat tempat dan meletakkan helm, kami pun segera menuju ke tempat penjualan tiket. Hingga kemudian, langkah kami dihentikan oleh seorang mbak-mbak yang menawarkan tiket promo.
“Sudah punya tiketnya belum,Mbak”
“Belumm..”
“Nah, jadi begini Mbak.. ada penawaran tiket promo nih harganya hanya Rp 85.000 aja, isi saldonya Rp 100.000. Murahkan mbak? Selain itu dengan tiket Gold ini, mbak juga akan mendapat diskon 50 persen di setiap wahana permainan. Kartu ini berlaku setahun lho mbak.”
Ya, di Sindu Kusuma Edupark (SKE) ini tiket masuk sudah tidak lagi menggunakan selembar kertas. Begitupun ketika menaiki wahana permainan. Disini pembayaran menggunakan kartu prabayar. Cek saldo, ada alatnya. Sudah canggih. Habis , tinggal top-up di gerai yang berada di titik-titik tertentu. Gampang.Tanpa berpikir terlalu lama, karena kondisinya juga panas. Kami pun memutuskan membeli dua tiket untuk berlima.
Di depan pintu masuk, kami disambut dengan model bangunan dengan Gunungan yang artistik. Tiket masuk dibandrol harga sebesar 15.000 rupiah. Murah, jika dibandingkan dengan wahana pilihan saya sebelumnya. Sebagai tanda masuknya, petugas akan memberikan stampel di tangan berupa gambar ikon SKE yang lucu.
Memang, saya dan teman-teman datang di hari Sabtu. Tetapi pengunjung yang datang masih sangat sedikit. Jadi berasa memiliki tempat ini sendiri. Ah iya, mungkin jam datang kami saja yang
antimainstream. Siang-siang disaat matahari sedang bahagia-bahagianya. Tak kehilangan akal, sedia payung tak hanya sebelum hujan. Karena panas-pun butuh payung untuk berteduh. Hihi.
Karena ini pertama kalinya kami datang ke Kusuma Edupark Siduadi. Kami memutuskan untuk berkeliling-keliling sebentar sembari melihat kondisi dan spot permainan yang ada. Dan yang beruntung kami datangi adalah kamar mandi. #ups
***
Sindu Kusuma Edupark yang kemudian disingkat SKE ini memang sebuah wahana rekreasi yang dipersiapkan untuk keluarga. Meski belum genap setahun , objek wisata seluas tujuh hektar ini sudah menyiapkan beberapa wahana yang cocok untuk dinaiki anak-anak maupun dewasa. Selain bianglala (cakra manggilingan) yang menjadi daya tarik tersendiri dari objek ini, masih ada beberapa permainan seperti kereta mini (sepur mini), bumper car (montor tumbur), Kursi ayun- ontang-anting kalo di dufan- komedi putar (komedi muter), cangkir putar (cangkir puter),UFO bicyle dan ada beberapa yang lain. Memang, belum terlalu banyak dan tidak terlalu ekstrim. Tapi bolehlah dicoba. Harga yang ditawarkan per-permainan pun tidak terlalu mahal. Apalagi juga ada diskon 50 persen untuk pengguna kartu gold.
Saat disana, saya dan teman-teman tidak menaiki semua permainan yang ada. Rekomendasi permainan pertama yang jelas harus dinaiki adalah bianglala atau cakra manggilingan. Harganya hanya 10.000 rupiah karena sudah dipotong diskon. Dari atas bianglala ini, akan terlihat jogja dari ketinggian.
Kemudian kursi mabur atau ontang-anting. Memang tidak setinggi di dufan, dan rasanya seperti diayun-ayun saja. Buat hiburan, silahkan naik ini. Harganya 12.500 setelah diskon. Selanjutnya, pilihan jatuh pada
UFO Bicyle. Sepeda berbentuk lingkaran yang harus kita
gowes sendiri. Buat yang mau sekalian olahrga, silakan
dijajal. Harganya saya lupa. Permainan ini diisi dua orang , jadi kalau capek ada teman. Hanya ketiga permainan itulah yang saya coba bersama teman-teman. Karena panggilan alam sudah datang, lapar. Sebenarnya di tempat ini banyak penjual makanan. Namun karena waktu itu hanya beberapa yang buka, kami memutuskan untuk mencari di luar tempat wisata saja.
Lihat Travel Story Selengkapnya