Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Aku Udah "Move On" Kok. Kamu Pasti Bisa!

5 Mei 2015   20:42 Diperbarui: 12 Agustus 2020   11:23 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Cinta, banyak yang bahagia karenanya, tapi ada juga yang merana. Banyak hal yang terjadi yang mengatasnamakan hal yang satu ini. Jika disederhanakan kejadian yang sering ditemukan ada dua adalah jatuh cinta dan putus cinta. Terus kali ini bahas yang mana dulu ya enaknya? 

Barangkali jatuh cinta akan saya pending dulu karena biasanya orang yang jatuh cinta akan merasa hidup milik mereka berdua saja, jadi mungkin orang yang jatuh cinta terlalu sibuk dengan pasangannya. Kita akan bahas yang satunya lagi, putus cinta. Eh tolong jangan galau dulu.

Sedih, galau, rasanya ingin menangis dan terasa dunia sudah berakhir adalah tanda-tanda yang sering merasuk dalam jiwa yang sedang patah hati. Ya, satu hal yang menyedihkan dari hidup adalah putus cinta. Tapi, akankah bertahan seperti itu terus, selamanya? Saya harap tidak. Ketika kalian mengalami kejadian putus cinta ada yang perlu kalian tahu bahwa mungkin putus cinta adalah cara Tuhan untuk menghindarkan kamu dari orang yang memang bukan untukmu. 

Anggap saja Tuhan ingin memperingatkanmu. Ketika rasa sakitnya kau rasa, bersyukurlah ternyata hatimu masih sehat, jadinya sakit masih bisa dirasakan. Justru jika kau putus dan kau merasa tak sakit, jangan-jangan hatimu emang sudah sakit sejak lama. Bersyukur saja, ada pesan yang ingin disampaikan Tuhan lewat rasa sakitnya putus cinta. 

Namun perlu diingat bahwa hidupmu bukan berarti berakhir, hidupmu masih berlanjut dengan rencana indah yang sudah Tuhan siapkan. Jadi segeralah simpan kenangan yang pernah terjadi bersamanya dan lekaslah untuk berjalan lagi. Kamu harus tahu rasanya move on itu, indah.

Move on adalah kata penyemangat yang sering diumbar orang-orang di sekitarmu ketika kamu dalam kondisi keterpurukan akibat salah satunya adalah putus cinta. Yup, memang bagi yang tidak merasakan rasanya itu move on mudah sekali untuk mengatakannya. Tapi memang apa yang dikata tidak semudah siapa yang merasakannya. Tapi kamu perlu ingat, bahwa mereka berkata seperti itu menandakan bahwa dia peduli dan ingin kamu tidak terus terlarut dalam lautan luka dalam #halah

Di sini saya tidak akan memberikan tips mengenai cara-cara move on-nya. Karena inilah kemampuan yang harus kalian miliki sendiri, dan kalian explore betul-betul. Kamu harus bisa melawan rasa itu sendiri. Yaaap, jika kamu telah berhasil kamu akan benar-benar seperti terlahir kembali #lebayyangini. Nah, apa sih tanda-tanda kamu sudah bisa move on? Cek yuk...

1. Dia Tersenyum dan Kau Tak Tergoda (Lagi)

Agak susah memang membiasakan menjalani kehidupan tanpa seseorang yang (dulunya) sering membangunkan sampai mengantarkanmu tidur dengan ucapan-ucapannya. Pesan-pesan yang rajin datang atas namanya tak lagi ada, hanya operatorlah yang tetap setia. Begitu pun telepon berdering, nyaris alpa. 

Ya, jangan lalu merasa hidupmu berakhir karena tak ada dia lagi. Tidak, toh kamu masih bernafas bukan? Jadi, cobalah menata lagi kehidupanmu. Berpikir postif dan sibuklah dengan hal-hal yang menyenangkan. Hingga pada saatnya jika dia tiba-tiba datang padamu dan tersenyum, kau tak akan tergoda. Itu indikator move on yang pertama. Horeeee!!!

2. Komunikasi Seperlunya Saja

Suatu hari, jika Tuhan tiba-tiba mendatangkannya kembali padamu. Jangan terlalu percaya diri dia benar-benar akan menjadi milikmu lagi. Bisa jadi, itu cara Tuhan mengujimu, seberapa berhasil move on yang kamu lakukan berhasil. Seseorang di masa lalu bisa kembali karena beberapa alasan  - bisa juga karena dia mau pamer kekasih barunya. 

Bisa jadi toh. Siapa tahu, makanya jangan percaya diri dulu. Jika dia kembali membuka memorimu kembali tentang masa-masa bersamamu, pastikan kau tak hanyut dalam kisah-kisah kadaluarsa. Kenapa? Bisa jadi dia juga hanya mengujimu, menguji apakah kau berhasil move on atau masih berharap kepadanya? 

Dih, ingat... dia pernah menyakitimu, apa kamu yakin dia tidak akan melakukan hal yang sama kepadamu? Lebih baik, tidak perlulah mengulas kembali yang lalu. Biarkan yang dulu tersimpan di memori masing-masing. Katanya “sudah move on”, komunikasi seperlunya saja. Nanti cintanya tumbuh lagi loh.

3. Bisa Menerima Keadaan

Suatu hari saya pernah mendengarkan penyiar di radio, katanya mengingat mantan adalah cara terbaik untuk move on. Kenapa? Karena saat kalian mengingatnya, kalian akan sadar bahwa status kalian benar-benar sudah sendiri, jadi buru-buru move on deh kalau gitu. #entahbeneratauengga

Berdamailah dengan masa lalu dan mulailah menata masa depan. Kenapa seseorang sulit move on? Karena dia masih saja berkelahi dengan masa lalunya. Buat apa mengurus hal-hal yang berlalu? Jangan membenci mantan seburuk apa pun yang dia pernah lakukan, karena membencinya sama halnya dengan membenci masa lalu kita sendiri. 

Berdamailah dan coba lihat masa depan yang sering menuntutnmu. Ketika kau berhasil move on, tentu dapat menerima keadaan yang sekarang dengan lapang. Seperti lagunya Sheila on 7: “Kau harus bisa, bisa berlapang dadaa... kau harus bisaaa” #siapayangnyuruhnyanyi?

4. Tidak Perlu Buru-buru Membuka Pintu Hati

Jangan gegabah dengan membuka hati seenaknya. Move on bukan berarti dengan cepat mencari penggantinya. Karena jika belum benar-benar siap bisa jadi malah membuat galau lagi. Pastikan hatimu sudah benar-benar tertata dengan baik dan sudah siap rasanya sakit lagi. Pernah gak sih kalian berpikir bahwa jatuh cinta itu kenapa harus “jatuh”? Padahal jatuh kan sakit. Jangan sampai kau memberi cinta, dia yang kau pilih malah memberikan rasa jatuh.

Ya sudah, mungkin tulisan ini hanya opini penulis saja. Oya, move on bukan berarti putus silaturahmi loh. Kalian masih boleh kok bertemu, tapi ingat cintanya sudah selesai. Ini cuma pengalaman yang pernah dirasakan penulis dan juga hasil dari beberapa curahan beberapa teman yang mengeluh putus-nyambung berkali-kali. Itu cinta apa sinetron? #salamdamai

"Aku Sudah Move On Kok",

kalimat itu pasti bisa kamu lakuin dan resapin sendiri,

You should be wiser ^_^

Salam perubahan, move on!

thia H Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun