Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Osteoporosis: "Hush Hush Sana!"

20 Oktober 2014   16:07 Diperbarui: 4 Agustus 2020   10:14 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"ilustrasi dari http://www.ilmufisioterapi.info"

Setelah tanggal 18 kemarin diperingati sebagai hari Menopause Se-dunia. Dua hari kemudian, tepat pada hari ini 20 Oktober jatuh sebagai hari Osteoporosis Se-dunia. Sebenarnya dua hal ini berhubungan sangat dekat , dimana kejadian Menopause yang dapat mempengaruhi sistem hormonal pada wanita juga dapat mengakibatkan peningkatan kejadian Osteoporosis. Selain itu World Health Organization (WHO) juga memasukkan osteoporosis dalam daftar 10 penyakit degeneratif utama di dunia.Tercatat bahwa terdapat kurang lebih 200 juta pasien di seluruh dunia yang menderita osteoporosis.

Menurut WHO dan  konsensus ahli mendefinisikan  osteoporosis sebagai: penyakit yang ditandai dengan rendahnya massa tulang dan  memburuknya mikrostruktural jaringan tulang, menyebabkan kerapuhan tulang sehingga  meningkatkan risiko terjadinya fraktur. Fraktur adalah patah tulang atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang ditentukan sesuai dengan jenis dan luasnya.

Akibat menurunnya massa tulang , seseorang yang terkena osteoporosis juga akan mengalami penurunan kekuatan tulang.WHO secara operasional mendefinisikan  osteoporosis berdasarkan Bone Mineral Density (BMD), yaitu jika BMD mengalami penurunan  lebih dari -2,5 SD dari nilai rata-rata BMD pada orang dewasa muda sehat (Bone Mineral Density T-score < -2,5 SD). Osteopenia adalah nilai BMD -1 sampai -2,5 SD dari orang dewasa muda sehat. Pada normalnya massa tulang memiliki densitas tulang kurang dari 1. Namun, perlu dicatat bahwa penggolongan kriteria ini diaplikasikan pada wanita.

Menurut Puslitbang Gizi Depkes RI dan sebuah perusahaan nutrisi  tahun 2005 pada 16 wilayah di Indonesia menyatakan bahwa  2 dari  5 penduduk Indonesia memiliki risiko untuk terkena osteoporosis. Dalam masyarakat kita, Osteoporosis lebih  dikenal dengan istilah “tulang keropos”. Osteoporosis sendiri bukanlah hal yang hanya terjadi pada wanita (kejadiannya hampir 80%), namun pada laki-laki pun dapat terjadi. Beberapa faktor resiko yang dapat mengakibatkan Osteoporois adalah berkurangnya paparan terhadap sinar matahari,kurangnya asupan kalsium, adanya perubahan gaya hidup seperti merokok dan alkohol serta berkurangnya latihan fisik.

Osteoporosis digolongkan menjadi dua yaitu Primer dan Sekunder. Osteoporosis Primer adalah osteoporis yang dihubungkan dengan faktor resiko seperti merokok, aktifitas, berat badan rendah, alkohol, ras kulit putih asia, riwayat keluarga, postur tubuh, dan asupan kalsium yang rendah. Sedangkan Osteporosis sekunder terjadi akibat adanya gangguan yang menyertainya seperti gangguan tiroid hiperparatiroidisme, hipertirodisme, multipel mieloma, gagal ginjal kronis, malnutrisi, pemakaian kortikosteroid yang lama.Pembentukan tulang akan mencapai puncaknya pada usia 30 tahun kemudian menurun sesuai pertambahan umur.

"Puncak Masa Tulang Laki-laki dan Perempuan"
"Puncak Masa Tulang Laki-laki dan Perempuan"

Menua itu pasti,  tapi oseteoporosis dapat dicegah untuk tidak terjadi.  Berikut adalah cara untuk menghidari risiko kejadian osteoporosis.

1. Cukupi kebutuhan asupan Kalsium

Kalsium merupakan zat mikro yang dibutuhkan dalam jumlah besar dalam pembentuk tulang . Namun bukan berarti diet  kalsium  yang berlebihan direkomendasikan , konsumsilah kalsium secukupnya karena hal ini cukup efektif untuk meningkatkan penyerapan kalsium diusus. Apabila asupan kalsium tidak mencukupi atau tubuh tidak memperoleh cukup kalsium dari makanan, maka pembentukan tulang dan jaringan tulang akan terganggu.

14137700141928240221
14137700141928240221

Perlu diketahui bahwa kalsium tidak  diserap dengan mudah, ketika diberikan dalam bentuk kalsium karbonat, yang  merupakan bentuk paling sering digunakan dalam suplemen. 

Contoh makanan yang mengandung kalsium seperti susu, bayam , brokoli , kacang kedelai,tahu dan teri.

Tahukah kalian jika teri kering mengandung 1200 mg kalsium/100gr lebih tinggi dari susu yang hanya mengandung 116 mg kalsium/100gr.

2. Konsumsi Vitamin D

Vitamin D diketahui mampu memelihara kesehatan tulang dengan cara meningkatkan penyerapan mineral kalsium dari sistem pencernaan serta mengurangi pembuangannya dari ginjal. Sumber vitamin D  utama dalam  makanan adalah produk susu fortified, kuning telur, ikan salmon, udang dan tuna. Dosis harian vitamin D adalah 400 IU. Dosis ini dapat ditingkatkan hingga 800 IU, terutama jika tidak cukup mendapat vitamin D dari makanan atau kurang terpapar sinar matahar.

3. Jangan takut terkena sinar matahari

Orang yang  jarang terkena sinar matahari, terutama sinar pada pagi dan sore hari dapat  meningkatkan risiko karena pada saat tersebut sinar dibutuhkan untuk memicu kulit  membentuk vitamin D3, dimana vitamin D (D3 + D2/berasal dari makanan) di ubah oleh hepar dan ginjal menjadi kalsitriol.

4. Perhatikan kebutuhan fosfor

Pada umumnya bahan makanan yang mengandung banyak kalsium merupakan juga sumber fosfor, seperti susu, keju, daging, ikan dan  telur. Angka kecukupan fosfor rata-rata sehari adalah 400-500 mg. Sesuatu yang berlebihan memang akan membawa dampak yang tidak baik, seperti diet fosfat yang berlebihan  justu akan menghambat penyerapan kalsium.

5. Menghindari kebiasaan buruk

Merokok dan konsumsi alkohol adalah faktor resiko kejadian osteoporosis. Menghindari merokok dan konsumsi alkohol juga telah dibuktikan  mampu mencegah osteoporosis. Dari beberapa penelitian, merokok dapat meningkatkan resiko  terjadinya fraktur tulang belakang pada pria dua sampai tiga kali lipat  dibandingkan dengan pria yang tidak merokok

6. Olahraga

Lakukanlah aktivitas fisik kurang lebih 30 menit minimal 3kali dalam seminggu. Tulang memerlukan stimulasi latihan untuk  mempertahankan kekuatannya. Tanpa latihan tulang akan kehilangan densitas dan menjadi lemah. 

Mari mulai membiasakan hidup sehat mulai dari hari ini. Jangan menunggu tua apalagi jatuh sakit kemudian sibuk mengubah kebiasaan. Penyesalan akan selalu datang diakhir . Yuk mulai sadar dari sekarang sebelum terlambat dihari kemudian. Menjadi tua bahagia adalah harapan semua orang.

Meminjam kata-kata Syahrini : Osteoporosis, hush hus sana!

Selamat Hari Osteoporosis Sedunia dan Nasional.

Salam,

Listhia H Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun