“Yahh, hujan, lagiiiii"
"Gak bawa payung, hujan-hujanan deh"
" Hujan , sedih inget mantan" #eh
Akhir-akhir ini barangkali begitulah keluhan yang datang menghampiri kita. Hujan menjadi tidak kenal hari. Jangan kira hujan adalah doa para jomblo di malam minggu. Kali ini hujan bisa datang semaunya apalagi di bulan Januari (yang kononnya kepanjangan dari hujan sehari-hari karena saking seringnya turun hujan).
Nah, terlepas dari kononnya-posisi Indonesia adalah salah satu faktor pendukung hujan jadi sering mampir. Letak geografis Indonesia meyebabkan terjadinya angin muson yaitu angin muson barat (musim hujan) dan angin muson timur (musim kemarau). Pada bulan Oktober sampai April , Indonesia akan dilewati angin muson barat yang membawa banyak uap air dari samudra pasifik dan laut cina selatan. Jadilah tidak heran jika Indonesia masuk musim penghujan di bulan-bulan ini. Meski musim sekarang menjadi sulit diprediksi karena efek rumah kaca.
Pertanyaannya : Sudahkah kalian siap menghadapi hujan yang akan selalu datang?
“sedia payung sebelum hujan”, bukan cuma kenangan!
Memang benar, pada musim penghujan payung dan jas hujan menjadi barang yang tak boleh sampai lupa dibawa. Kalau yang suka galau bahkan kenanganpun terbawa saat hujan #eh. Namun apakah Cuma amunisi payung dan jas hujan saja? Noooo. Payung dan jas hujan hanya melindungi kita dari terpaan rintik-rintik air sehingga kita tidak menjadi basah-basahan.
Kalian pasti sudah tahu hal-hal yang akan terjadi pada saat musim hujan datang. Pertama , penyakit akan mudah menyerang kita seperti influenza dan batuk. Kedua , jemuran mama yang tak kunjung kering. Fokus pada poin pertama saja ya. Musim hujan membuat kita rentan pada penyakit karena daya imun kita yang menurun loh. Payung dan jas hujan saja tidak cukup, sesungguhnya perlindungan dari dalam diri kitalah yang sangat penting untuk dijaga apalagi saat musim hujan tiba.
Hujan boleh turun, Tapi Imunitas Tubuh Dilarang
Berikut adalah “perlindungan diri” yang bisa kalian tak boleh lupakan untuk menghadapi musim penghujan :
1. Protein
Protein adalah salah satu dari makronutrien selain karbohidrat dan lemak. Protein ini biasanya bertugas menjadi zat pembangun dan pengatur tubuh daripada menjadi sumber energi. Karena fungsinya yang penting, jangan lupa untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein. Sumber-sumbernyapun diusahakan beragam bisa dari hewan (hewani) seperti telur, makanan seafood, daging atau dari tumbuhan (nabati) seperti tempe, tahu dan produk kacang-kacangan /polong-polongan lainnya.
2. Vitamin C
Vitamin C adalah vitamin primadona yang biasanya tak luput untuk dituliskan pada sebuah produk. Vitamin ini termasuk dalam antioksidan (dapat menngurangi radikal bebas) yang larut di dalam air.
Penggunaan vitamin C yang berlebihan ternyata dapat berbahaya loh. Overdosis vitamin C (>1000 mg/hari) dapat menimbulkan efek toksik yang serius, yaitu batu ginjal, hiperoksaluria, diare yang berlangsung terus menerus (severe diarrhea), serta iritasi mukosa saluran cerna. Nah, untuk mengatasinya jangan lupa untuk banyak minum sehingga vitamin C yang berlebihan dapat langsung dilarutkan oleh air dan diekskresikan melalui urine, keringat, dan feses
Menurut Pauling (1981) dalam Douglas (2001), vitamin C megadosis (dosis besar) dapat menyembuhkan common cold (gejalanya lebih ringan dari flu), akan tetapi hal ini juga dipengaruhi beberapa faktor, antara lain sistem imun penderita dan gejala yang timbul, serta derajat keparahan penderitanya.
Menurut Angka Kecukupan Gizi , orang Indoensia direkomendasikan mengasup rata-rata 75 mg bagi perempuan dan 90 mg bagi laki-laki. Jadi, bijaklah untuk mengkonsumsi vitamin C ini-sesekali mengkonsumsi memang tidak mengapa namun jika teru berlangsung lama bisa jadi urine kita jadi mahal karena vitamin C justru akan dibuang.
Sumber vitamin c bisa kalian dapat dari buah seperti jambu, jeruk, kiwi, kelengkeng, pepaya, tomat dan juga sayuran hijau , kembang kol, kubis.
3. Vitamin E
Fungsi utama vitamin ini memang sebagai antioksidan namun fungsi lainnnya adalah dapat merespon sistem imunologi loh. Kemampuan peningkatan imunologi terlihat dalam peningkatan kekebalan tubuh. Vitamin ini bisa ditemukan seperti di kecambah, beras merah, apel, pisang, stoberi, asparagus dan bayam. Rekomendasi yang dianjurkan rata-rata 15 mcg (15/1000 gram).
4. Zinc
Zinc berfungsi untuk menstabilisasi struktur protein, asam nukleat serta integritas organella subsellular seperti proses transpor,imun dan ekspresi informasi genetik serta perlindungan terhadap radikal bebas. Zinc atau Seng bisa ditemukan seperti di daging merah, ikan laut, susu,keju, beras,kelapa dan kentang.
5. Prebotik dan probiotik
Prebiotik dan Probiotik adalah dua arti yang berbeda namun memiliki fungsi mempertahankan kesehatan terutama usus. Prebiotik adalah bahan makanan yang tidak dapat dicerna yang menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas bakteri di dalam sistem pencernaan yang bermanfaat pada kesehatan manusia. Sedangkan, Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek baik bagi kesehatan.
Makanan yang mengandung prebiotik adalah seperti bawang, daun ubi dan berbagai sayuran telah digunakan setiap hari dalam masakan sehari-hari. Probiotik contohnya adalah tempe, yakult, dan yogurt
Nah,ternyata ada yang lebih penting dari payung dan jas hujan yaitu menyiapkan imunitas diri kita sendiri loh. Hujan boleh saja turun, tapi imunitas tidak boleh. Jadi kalau hujan yang dingat tidak cuma jemuran atau kenangan , ingatlah apakah kita sudah memakan-makanan yang sehat dan bergizi? Jangan kalah sama hujan- kenangan mantan hanyutin aja. Mulailah ke pasar beli buah dan sayur. Jangan salahkan hujan yang turun :)
Manusia : Dikasih hujan pengennya panas aja, dikasih cuacanya panas malah pengennya hujan
Salam bergizi tinggi,
Listhia H Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H