Teori empati dari Martin Hoffman merupakan salah satu teori penting dalam memahami perkembangan empati manusia, khususnya dalam konteks moral dan sosial. Hoffman berpendapat bahwa empati adalah kemampuan untuk merasakan emosi orang lain, yang berkembang melalui interaksi antara faktor biologis dan pengalaman lingkungan. Ia menggambarkan empati sebagai proses multidimensi yang mencakup aspek afektif (emosi) dan kognitif.
Definisi Empati Menurut Hoffman
Hoffman mendefinisikan empati sebagai respons afektif yang berasal dari pemahaman emosional terhadap situasi orang lain. Empati mencakup kemampuan untuk:
- Mengidentifikasi emosi orang lain.
- Berbagi perasaan mereka.
- Merespons secara moral atau prososial.
Tahapan Perkembangan Empati Menurut Hoffman
Hoffman mengidentifikasi empat tahap perkembangan empati, yang berkembang seiring dengan usia dan pengalaman:
Empati Global (Global Empathy) -- Usia bayi (0-1 tahun)
- Bayi secara refleks merasakan emosi orang lain tanpa membedakan antara diri mereka sendiri dan orang lain.
- Contoh: Bayi menangis saat mendengar bayi lain menangis, karena belum mampu memisahkan emosi mereka dengan emosi orang lain.
Empati Egosenris (Egocentric Empathy) -- Usia 1-2 tahun
- Anak mulai menyadari bahwa emosi orang lain berbeda dari emosinya sendiri, tetapi masih berpusat pada dirinya.
- Contoh: Anak kecil mencoba menghibur orang lain yang sedih dengan memberikan mainan kesukaannya, meskipun itu mungkin bukan yang dibutuhkan orang tersebut.
Empati untuk Perasaan Orang Lain (Empathy for Another's Feelings) -- Usia prasekolah hingga awal sekolah dasar
- Anak semakin mampu memahami bahwa orang lain memiliki perspektif dan kebutuhan emosional yang berbeda.
- Contoh: Anak mencoba memberikan dukungan emosional yang lebih sesuai dengan situasi orang lain, seperti memeluk teman yang menangis.
Empati untuk Kondisi Kehidupan Orang Lain (Empathy for Another's Life Condition) -- Usia remaja hingga dewasa
- Individu mampu merasakan empati tidak hanya terhadap situasi emosional sesaat, tetapi juga terhadap kondisi kehidupan orang lain secara menyeluruh.
- Contoh: Merasa prihatin terhadap ketidakadilan sosial atau penderitaan kelompok tertentu dan terdorong untuk membantu.
Mekanisme Empati Menurut Hoffman
Hoffman menjelaskan beberapa mekanisme yang memungkinkan empati berkembang, yaitu: