jauh sebelum subuh menjelang
aroma minyak panas bercampur tepung, gula merah, dan kelapa telah lebih dulu mengacau lelapku
menyelinap begitu saja
menembus celah-celah kelambu usang yang dipasang emak, sesaat sebelum aku berangkat tidur
jauh sebelum subuh menjelang
kudapati emak duduk bersama setengah kantuknya di depan kuali panas
matanya berjuang mengawasi kue-kue
agar tak kelewat matang barang sedikit
sesekali tangannya lincah menata sebagian yang telah siap
dan segera, harumnya mengepung gubuk kecil kami
dari berbagai penjuru
"tidurlah lagi. belum subuh" katanya selalu, kepadaku.
keringat emak berkejaran
jauh sebelum subuh menjelang
kami telah banyak bercerita
bersama tiang-tiang penopang gubuk yang melapuk dihantam waktu
dan setitik harap yang timbul tenggelam
dalam potongan-potongan mimpi
yang belum usai
jauh sebelum subuh menjelang
emak slalu menantiku pulang
jauh dari rantau
Jakarta, April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H