"tidurlah lagi. belum subuh" katanya selalu, kepadaku.
keringat emak berkejaran
jauh sebelum subuh menjelang
kami telah banyak bercerita
bersama tiang-tiang penopang gubuk yang melapuk dihantam waktu
dan setitik harap yang timbul tenggelam
dalam potongan-potongan mimpi
yang belum usai
jauh sebelum subuh menjelang
emak slalu menantiku pulang
jauh dari rantau
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!