Mohon tunggu...
๐–“๐–Ž๐–“๐–Ž ๏ฝกโ‹†เฌ“เผ‰โ€ง.โญ’
๐–“๐–Ž๐–“๐–Ž ๏ฝกโ‹†เฌ“เผ‰โ€ง.โญ’ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya percaya bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk menyentuh jiwa dan menginspirasi orang lain~

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Melalui Lensa Filsafat Bahasa Biasa: Eksplorasi Makna dalam Puisi "Pada Suatu Hari Nanti" Karja Sapardi Djoko Damono

4 Desember 2023   16:49 Diperbarui: 6 September 2024   21:38 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kau akan tetap kusiasati

Pada bagian kedua, penulis seolah sedang bercerita meski suatu saat suara kekasihnya tak terdengar lagi, ia akan mencari cara agar kekasihnya selalu melihatnya di sisinya dan tak pernah pergi. kekasih tidak akan merasa kesepian.

Bait ketiga:

Pada suatu hari nanti,

Impianku pun tak dikenal lagi,ย 

Namun di sela-sela huruf sajak ini,ย 

Kau tak akan letih-letihnya kucari.

Pada bagian ketiga, penulis seolah-olah sedang menceritakan kisah ini, mungkin orang lain akan melupakannya setelah kematiannya, namun ia yakin akan selalu dikenang oleh kekasihnya, dan ia akan membentuk dirinya dalam setiap puisinya. Memberikan perasaan bahwa dia beruntung bisa berada di sisi pacarnya sepanjang waktu.

Dengan menggunakan teori filsafat bahasa biasa, kita juga dapat menganalisis puisi โ€œPada Suatu Hari Nantiโ€ karya Sapadi Djoko Damono, puisi ini lebih menyampaikan kepada pembaca atau masyarakat bahwa kematian akan datang, kapan pun dan di mana pun berada. Menginspirasi atau menyadarkan manusia. bahwa kematian pasti akan menimpa kita, dan semua orang pasti akan meninggalkan dunia fana ini. Selain itu puisi ini juga bermakna agar manusia selalu berbuat baik dan bermanfaat bagi orang lain sebelum meninggal dunia. Tujuannya agar kebaikan yang dilakukannya dapat ditiru oleh banyak orang. Dengan cara ini , dia akan selalu dikenang oleh banyak orang. Langsung, dan yang kedua adalah mengungkapkan makna melalui ekspresi. Dalam puisi ini, pengarang seolah mengirimkan isyarat kepada kekasihnya. Jika suatu saat dia pergi, dia tidak akan membiarkan kekasih merasa kesepian atau sendirian. Dari sini kita tahu bahwa inti dari puisi ini untuk menggambarkan pengalaman seseorang. Kematian, apa yang ingin dia berikan, apa yang dia inginkan. ujarnya (Naufal, 2022:28).

Puisi ini mengindikasikan bahwa melalui bahasa, elemen-elemen yang menggambarkan keberadaan manusia tetap ada bahkan setelah tubuh fisik menghilang. Dalam filsafat bahasa biasa, bahasa dianggap sebagai wadah yang memungkinkan ide dan makna tetap hidup, memberikan kesan bahwa meskipun kefanaan fisik menghilang, keabadian dapat ditemukan dalam wujud bahasa dan sajak.

Dengan kejelasan bahasa dan ekspresi emosional, puisi ini menciptakan efek langsung terhadap pembaca. Pembaca diundang untuk merenung tentang kehidupan, kematian, dan makna warisan kreatif. Analisis ini mengilustrasikan bagaimana bahasa sehari-hari dan interpretasi mendalam dapat bersatu, menciptakan karya yang dapat dirasakan oleh pembaca dalam konteks pengalaman hidup mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun