Permasalahan tidak hanya tentang kesulitan ekonomi saja, kebanyakan uang juga dapat menjadi pemicu masalah. Lihatlah banyak orang-orang kaya yang justru karena tidak menggunakan hartanya dengan benar, akhirnya berperilaku menyimpang dan gak sedikit melakukan KDRT bahkan perceraian padahal ekonomi mapan.
3. Campur tangan pihak ketiga
Adanya pihak ketiga dapat membantu menghindari konflik suami dan istri, tapi terkadang sebaliknya justru pihak ketigalah yang membuat pengaruh kurang baik yang akhirnya memicu perilaku kekerasan.Â
Campur tangan pihak ketiga dengan mempengaruhi salah satu pasangan agar membenci atau menjauhi pasangannya, Â dapat berpotensi menghancurkan keharmonisan dan keutuhan rumah tangga.
4. Perilaku adiksi
Perilaku adiksi  harus diwaspadai misal adiksi  gadget,  game, judol, pinjol , alkohol, pornografi, narkoba , merokok atau adiksi shopping yang akhirnya membuat masalah, terutama kearah masalah ekonomi.Â
Orang yang  memiliki perilaku adiksi biasanya tidak bisa mengendalikan diri, tidak peduli dengan dampak negatif dari perilakunya, gelisah, mengabaikan tanggung jawab, menghalalkan segala cara, berbohong,  bahkan dapat melakukan kekerasan fisik.
5. Perbedaan prinsip
Perbedaan agama atau lemahnya iman dan moral membuat orang tidak mampu mengelola emosinya dengan benar bahkan dapat memicu  perilaku KDRT , misal istri yang melawan suami, membantah saat dinasehati,  merendahkan suami  atau suami yang mudah berkata kasar , reflek memukul saat marah,  tidak menjaga kehormatan istri seperti  menceritakan kekurangan istri di depan keluarga atau temannya.
Termasuk pola asuh keluarga  akan mempengaruhi kepribadian seseorang. Mereka yang sejak kecil berada dalam keluarga yang penuh dengan pertengkaran dan kekerasan, biasanya akan menormalisasi perbuatan dan perkataan kasarnya yang ia terima atau dilakukan pada orang lain , dengan mengatakan.." Itu sih biasa aja..yang lebih dari itu juga sering dan saya baik-baik aja.." Â
Bijak menyikapi konflikÂ