Mohon tunggu...
Reiko Hana
Reiko Hana Mohon Tunggu... Lainnya - Bergabung nov 2024.Penggiat pendidikan informal.Writer

Muda atau tua tidak bergantung pada tanggal dalam suatu masa, tetapi keadaan jiwa. Tugas kita bukan menambah usia pada kehidupan, tetapi menambah kehidupan kepada usia. __Myron J. Taylor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Badai Pinjol Belum Berlalu

18 Desember 2024   07:37 Diperbarui: 18 Desember 2024   07:37 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

3.3. Rentan kehilangan relasi. Orang yang berpikiran negatif susah menjalin hubungan. Bahkan relasi yang ada pun akan rusak dengan adanya pikiran negatif.

3.4. Sulit menikmati hidup.  Keindahan hidup akan sulit didapat , yang ada hanyalah hal-hal yang buruk sesuai imajinasi negatif pikiran.

3.5. Jiwa terganggu. Seseorang yang berpikiran negatif akan terganggu jiwanya karena pikiran negatif mampu menciptakan perasaan tidak nyaman, memproduksi ketakutan dan menjadi tekanan diri,  bahkan bisikan-bisikan untuk menghabisi hidup kerap hadir, maka fenomena bunuh diri dan menghabiskan nyawa orang lain kerap kita temui saat ini.

3.6. Disukai penyakit. Berhati-hatilah dengan pikiran negatif karena sumber dari segala penyakit. Ia mempengaruhi kesehatan mental , memproduksi hormon stres kortisol , hingga mudah stres dan depresi,

3.7. Sulit bergaul. Pikiran negatif membuat ia berburuk sangka dengan orang lain, ia akan membatasi diri dari pergaulan. Perasaan  minder atau merasa terancam akan membuat ia mengucilkan diri dari pergaulan dan relasi.

3.8. Jauh dari  hal-hal positif. Pikiran punya kekuatan mewujudkan apa yang kita pikirkan. Maka jika kita berpikitran negatif maka itu yang akan terwujud.

4. Ubah Tekanan Menjadi Tantangan.

Tekanan paling banyak dihadapi manusia bersumber dari masalah finansial.  Ketika terjebak masalah ekonomi tidak jarang orang mengambil jalan pintas berupa pinjol atau renternir.   Saat itulah permasalahan menjadi besar . Usahakan mencari alternatif usaha untuk menutupi pinjaman , prioritas kebutuhan yang paling mendasar atau jual aset yang ada untuk menutupi hutang dan membuhi kebutuhan primer. Mendekat pada Allah dan tetaplah berbuat baik pada sesama, semoga Allah memberikan jalan keluar yang tidak disangka.

5. Buat Keputusan yang Bijak

Dinginkan pikiran untuk dapat berpikir jernih. Karena dengan pikiran yang jernih kita dapat mencerna informasi dan menentukan langkah selanjutnya.

Buat skala prioritas untuk memudahkan pilihan-pilihan yang akan diambil dan yang harus dipenuhi. Dan bermusyawarah dengan keluarga untuk mendapatkan jalan keluar dan meminta bantuan pada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun