Mohon tunggu...
Lisfa AgustinGirsang
Lisfa AgustinGirsang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa HKBP NOMMENSEN

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ambiguitas

9 Oktober 2023   22:38 Diperbarui: 9 Oktober 2023   22:41 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo sobat baca, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai ambiguitas. Ambiguitas atau ketaksaan adalah suatu gramatikal dalam frasa atau kalimat yang bermakna ganda atau mendua arti yang terjadi sebagai akibat dari penafsiran struktur gramatikal yang berbeda. Dalam bahasa lisan penafsiran ganda ini tidak akan di bantu oleh unsur gramatikal yang di ucapkan akan di  bantu oleh unsur intonasi. Kata ambiguitas ini diserap dari bahasa Inggris yakni ambiguity yang berarti suatu konstruksi yang dapat di tafsirkan lebih dari satu makna. 

Setelah pembaca memahami makna dari ambiguitas maka kita akan lanjut ke penyebab ambiguitas. Penyebab terjadinya ambiguitas sendiri ada tiga antara lain:

1. Faktor morfologi 

Faktor morfologi adalah penyebab ambiguitas di mana sumbernya berasal dari pembentukan kata itu sendiri. 

2. Faktor Susunan Kata (Sintaksis) 

Faktor sintaksis adalah penyebab ambiguitas yang terjadi  karena susunan kata pada suatu kalimat. 

3. Faktor Struktural 

Faktor struktural adalah penyebab ambiguitas yang terjadi karena struktur kata pada suatu kalimat. 

4. Intonasi 

Perbedaan intonasi juga dapat menjadi penyebab terjadinya ambiguitas, karena intonasi yang berbeda dapat menyebabkan perbedaan makna kata. 

Nah, sekarang kita lanjut ke jenis ambiguitas dan juga contohnya. Ambigutas sendiri terbagi atas tiga jenis, yuk simak jenis dan contoh dari ambiguitas berikut: 

1. Ambiguitas Fonetik 

Ambiguitas fonetik adalah jenis ambiguan yang terjadi karena adanya persamaan bunyi kata yang di ucapkan. Jenis ambiguan seperti ini sering terjadi dalam sehari-hari. 

contoh: 

"Rudi datang ke rumah Andi memberi tahu" 

Dalam kalimat tersebut terjadi keambiguan pada frasa "memberi tahu". Dalam hal ini "memberi tahu" dapat bermakna memberikan makanan berupa tahu, tetapi juga bisa bermakna memberikan informasi. 

2. Ambiguitas Gramatikal 

Ambiguitas gramatikal adalah jenis keambiguan yang terjadi karena proses pembentukan ketatabahasaan. Umumnya jenis ambiguitas ini akan hilang ketika masuk konteks kalimat. 

Contoh: 

Orang tua; dalam hal ini kata "orang tua" dapat memiliki makna ganda, yaitu (1)orang yang sudah tua, dan (2)Ibu dan Bapak. Kerancuan yang ada pada kata tersebut akan hilang ketika kata "orang tua" masuk sebuah kalimat . "Kedua orang tua Rudi bekerja di pasar setiap hari. "(maknanya ibu dan bapak)". Orang tua bertopi hitam itu setiap hari berjalan kaki ke pasar untuk berbelanja. "(maknanya orang yang sudah tua). 

3. Ambiguitas Leksikal 

Ambiguitas leksikal adalah jenis keambiguan yang terjadi karena faktor kata itu sendiri. Jenis ambiguitas ini terjadi karena kata yang memiliki lebih dari satu makna, tergantung penggunaannya. 

Contoh: 

-Rudi sedang menggali tanah di halaman belakang rumahnya untuk membuat kolam ikan.

-Pihak kepolisian sedang menggali informasi lebih dalam mengenai gembong narkoba yang tertangkap 

Pada kalimat pertama, kata "menggali" dapat diartikan sedang membuat lubang di tanah. Sedangkan pada kalimat kedua, kata "menggali" bermakna sedang mencari atau menelusuri. 

Nah, sobat baca itu tadi sedikit pembahasan kita mengenai Ambiguitas, mulai dari pengertian, penyebab ambiguitas, sampai pada jenis serta contoh dari tiap jenis-jenis ambiguitas itu sendiri, semoga apa yang telah saya tulis dapat sobat baca pahami sehingga semakin menambah pengetahuan sobat baca. 

Yuk rajin membaca karena membaca adalah jendela dunia semakin banyak yang kita baca semakin banyak pula yang kita ketahui. Sampai jumpa di topik-topk berikutnya sobat baca......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun