1. Ambiguitas Fonetik
Ambiguitas fonetik adalah jenis ambiguan yang terjadi karena adanya persamaan bunyi kata yang di ucapkan. Jenis ambiguan seperti ini sering terjadi dalam sehari-hari.
contoh:
"Rudi datang ke rumah Andi memberi tahu"
Dalam kalimat tersebut terjadi keambiguan pada frasa "memberi tahu". Dalam hal ini "memberi tahu" dapat bermakna memberikan makanan berupa tahu, tetapi juga bisa bermakna memberikan informasi.
2. Ambiguitas Gramatikal
Ambiguitas gramatikal adalah jenis keambiguan yang terjadi karena proses pembentukan ketatabahasaan. Umumnya jenis ambiguitas ini akan hilang ketika masuk konteks kalimat.
Contoh:
Orang tua; dalam hal ini kata "orang tua" dapat memiliki makna ganda, yaitu (1)orang yang sudah tua, dan (2)Ibu dan Bapak. Kerancuan yang ada pada kata tersebut akan hilang ketika kata "orang tua" masuk sebuah kalimat . "Kedua orang tua Rudi bekerja di pasar setiap hari. "(maknanya ibu dan bapak)". Orang tua bertopi hitam itu setiap hari berjalan kaki ke pasar untuk berbelanja. "(maknanya orang yang sudah tua).
3. Ambiguitas Leksikal
Ambiguitas leksikal adalah jenis keambiguan yang terjadi karena faktor kata itu sendiri. Jenis ambiguitas ini terjadi karena kata yang memiliki lebih dari satu makna, tergantung penggunaannya.