Berita penangkapan geng motor bersenjata tajam di Gresik, yang melibatkan remaja belasan tahun dalam aksi penganiayaan dan penculikan geng motor lainnya sebagai bentuk balas dendam, ialah mencerminkan masalah serius dalam perkembangan remaja di Gresik. Menurut Maslow, kejadian ini menunjukkan adanya kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan dasar remaja serta pengaruh negatif dari lingkungan sosial mereka. Di sisi lain, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan positif remaja dengan menyediakan wadah advokasi dan kegiatan yang mendukung pemenuhan kebutuhan dasar hingga aktualisasi diri.
Masa remaja adalah periode kritis dalam kehidupan individu, ditandai dengan pencarian identitas dan pembentukan perilaku sosial. Menurut Erikson, remaja mengalami krisis identitas vs kebingungan peran. Dalam situasi di mana remaja tidak menemukan identitas positif dan rasa harga diri yang sehat, mereka mungkin mencari pengakuan dan rasa memiliki dalam kelompok-kelompok yang menyimpang, misalnya geng motor ini. Kelompok ini memberikan rasa solidaritas dan identitas, meskipun melalui cara-cara yang merugikan diri sendiri dan masyarakat.
Teori hierarki kebutuhan Maslow menjelaskan bahwa individu harus memenuhi serangkaian kebutuhan dasar untuk mencapai kesejahteraan psikologis dan aktualisasi diri:
1. Kebutuhan Fisiologis:Â Kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal. Remaja yang bergabung dengan geng mungkin melakukannya karena lingkungan rumah yang tidak memenuhi kebutuhan ini.
2. Kebutuhan Keamanan:Â Rasa aman dan stabilitas sangat penting. Geng motor sering memberikan rasa aman palsu dan perlindungan bagi remaja yang merasa terancam atau tidak aman di rumah atau sekolah.
3. Kebutuhan Sosial: Kebutuhan untuk diterima dan merasa bagian dari kelompok. Geng motor menawarkan rasa memiliki dan kebersamaan, yang sangat dibutuhkan oleh remaja.
4. Kebutuhan Penghargaan: Semua individu butuh apresiasi dan pengakuan. Tindakan kriminal dalam geng bisa menjadi cara untuk mendapatkan penghargaan dari sesama anggota.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri: Puncak hierarki adalah mencapai potensi penuh. Namun, jika kebutuhan dasar tidak terpenuhi, sulit bagi remaja untuk mencapai aktualisasi diri.
Komunitas memiliki peran vital dalam mendukung perkembangan remaja bergerak menuju hal - hal positif atau negatif. Hal ini dikarenakan berdasarkan berbagai teori psikologi perkembangan dan pengaruh sosial, jelas bahwa remaja cenderung lebih percaya dan dipengaruhi oleh teman sebaya dibandingkan dengan orang dewasa. Teman sebaya memainkan peran penting dalam proses pembentukan identitas, pengambilan keputusan, dan perilaku sosial remaja. Oleh karena itu, memahami dinamika hubungan teman sebaya dan menciptakan lingkungan yang mendukung interaksi positif di antara remaja adalah kunci untuk mendukung perkembangan mereka yang sehat.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan positif remaja dengan menyediakan wadah advokasi dan kegiatan yang mendukung pemenuhan kebutuhan dasar hingga aktualisasi diri. Beberapa program yang signifikan antara lain: